Tak kenal maka tak sayang itulah pepatah yang terlintas dibenak saya ketika melihat jadwal Belajar Menulis Gelombang 10 hari ke-9 ,Kamis 7 Mei 2020. Pada awalnya saya mengira pemateri kali ini adalah dosen Perguruang Tinggi/Universitas akan tetapi setelah membaca biodata pemateri Dr. H. IMRON ROSIDI, S.Pd., M.Pd beliau adalah seorang guru yang sangat berpengalaman dengan masa kerja 32 tahun 5 bulan. Pendidikan terakhir Pascasarjana S3 Bahasa Indonesia maka tidak diragukan lagi tema pada hari ini “Motivasi Menulis Buku dan Berprestasi” sangat tepat disampaikan oleh nya. Kemampuan menulis Dr Imron dapat kita lihat dari berbagai prestasi yang telah diraih salah satunya dua kali juara lomba penulisan buku ditingkat nasional.
Beliau mengawali kalimat dalam pelatihan menulis kali ini adalah “marilah kita memotivasi diri untuk menjadi guru penulis, Guru yang visioner”. Sebenarnya tidak ada orang yang tidak bisa menulis buku, yang ada adalah orang yang tidak mau menulis buku. Mengapa demikian? karena menulis itu mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaan, kita memiliki itu semua jadi semua orang bisa menulis. Mengapa seseorang bisa dengan lancar berbicara saat bertemu langsung berbicara bahkan bisa bercerita suatu kejadian dengan detail akan tetapi ketika disuruh menulis mereka mengatakan tidak bisa, padahal sama-sama menuangkan ide Apa bedanya?. Mungkin ada yg mengatakan, jika menulis kita perlu memikirkan kalimat baku, tanda baca, huruf capital, sedangkan berbicara tidak . Nah dari situ beliau memberikan masukan kalau menulis itu tidak perlu mikir , “menulislah dengan jelek atau apa adanya dan jangan pernah takut salah”. Yang perlu diingat ayaitu orang yang tidak pernah salah adalah orang yang tidak pernah berbuat apa-apa.
Menurut Dr.Imron menulis itu hanya 4 syaratnya yaitu:
· Mau
· Tekun
· Nekat
· Baca
Mengapa guru tidak menulis? ada 2 jawaban.
1. Belum menemukan alasan mengapa harus menulis dan
2. Tidak tahu cara menulisnya
Menulis itu keterampilan. Maka harus terus berlatih. Berlatih menulis, bukan dipelajari Sebagaimana pemain sepak bola. Dia harus terus berlatih. Tetapi dia juga perlu vitamin, Apa vitaminnya seorang penulis? ya buku-buku tentang teori menulis dan hal-hal lain yang berhubungan dengan menulis. Biarlah tulisan kita, awalnya tidak terlalu bagus, akan tetapi dengan terus berlatih maka akan ada peningkatan, dari segi kedalaman konten maupun bahasa.
Mengapa Bapak/Ibu harus menulis, karena dengan menulis Bpk/ibu akan mendapatkan
n Identitas diri
n Uang/royalti
n Popularitas
n Terpaksa (tugas)
n Berbagi inspirasi
n Menyuarakan kebenaran
n Sebarkan ilmu
Pengalaman beliau menulis buku, diawali dengan menulis LKS, dari pengalaman itulah beliau mendapatkan semuanya, Mari bapak ibu guru. Bisa diawali dengan menulis buku kumpulan puisi, kumpulan cerpen. Lanjut ke buku umum, atau buku-buku motivasi dan buku pelajaran.
Selanjutnya Bagaimana cara Menerbitkan Buku? Caranya ada 2 yaitu :
n Mayor Publishing kelebihan
Kelebihan : Distribusi yang luas, lebih praktis, hamper tanpa modal
Kelemahan: Kurang fleksibel, margin profit yang lebih kecil (royalty 10%)
n Self Publishing (Jual Putus)
Kelebihan: Fleksibel, margin profit yang lebih tinggi dan pasti terbit
Kelemahan : Distribusi yang lebih sulit, perlu modal besar, banyak hal yang harus dikerjakan
Jika Bapak/Ibu ingin menerbitkan buku, berikut daftar Daftar Beberapa Penerbit
|
1. Almahira, kompleks Kodam Kalimalang, Jln. Manunggal 2/8C, Cipayung Melayu, Makasar Kota, Jakarta Timur 13620, telp 021 68300123, email: almahira.publishing@yahoo.co.id
2. Azka Mulia Medika, Jln. Raya Hankam Komp. Satrudal Ring TNI AU No. 1. Jatirahayu, Pondok Gede, Bekasi 17414, telp 021 84973048
3. Balai Pustaka, Jln. Gunung Sahari Raya No. 4 Jakarta, Telp. 021 3451616
4. PT Bumi Aksara, Jln. Sawo Raya no. 18, Jakarta 13220
5. Remaja Rosdakarya, Jln. Kembang Raya No. 4 Jakarta 10420, Telp. 021 3901692, email: rosda@indosat.net.id
6. Mizan, Jln. Cinambo no. 135, Cisaranten wetan, ujung berung, Bandung 40294, Jawa Barat, telp 022 7834310, email: info@mizan.com
7. PT Gramedia Pustaka Utama, Gedung Kompas Gramedia Lt, 5 Jln. Palmera Barat 29-37, Jakarta Pusat 10270, telp 021 53650110, email fiksi@gramediapublishers. com dan nonfiksi@gramediapublisher.com
8. Grasindo, Jln. Palmera Selatan 22-28, Jakarta Pusat 10270, telp 021 53696546 Remaja Rosdakarya, Jln. Kembang Raya No. 4, Jakarta, 10420, Telp. 021 3901692, email Rosda@indosat.net.id
9. Penerbit Andi, Jln. Beo no. 38-40 Demangan, Yogyakarta, Telp 0274 561881, email jendela_yogya@plasa.com
10. Tiga Serangkai, PT. Jln. Prof. Dr. Supom SH No. 23 Solo 57141, Jawa Tengah, telp. 0271 714344
|
SESI TANYA JAWAB
Pertanyaan 1
Yth.Bapak Imron Rosidi... terima kasih atas ilmunya siang hari ini, saya bu Beni Bojonegoro, ingin menanyakan bagaimana teknis menulis buku pelajaran yang menarik, kita tahu bahwa siswa milenial (meski tidak semuanya) kenyataannya kurang suka membaca buku, lebih menyukai youtube. Terima kasih
|
Pertanyaan yg menarik. Sekarang ibu hrs melihat dulu, siapa pembacanya. Masalah siswa sekarang lebih suka youtube karena memang peradabannya sdh seperti itu. Setiap hari dan detik buka hp, bukan buka buku. Kalau menulis buku dan digemari penerbit (buku umum) ya menulis hal2 yg saat ini sdh hit. Mungkin tulisan ttg kiat belajar di rumah di saat pandemi virus corona lebih menarik. Atau tulisan yg berisi pengalaman orang2 sukses, bagaimana saat dia menjadi siswa juga menarik. Dicoba saka ibu. Jangan tajut jelek dan tdk laku
|
Pertanyaan 2
Saya Fatma eviana dari Pati,
Say termasuk kategori yang sering di paparkan bapak ibu narasumber yg terhormat, dari kecil saya suka membaca dan menulis dan slalu terputus ditengah jalan, karena slalu mencari alasan dan slalu ada alasan itu, salah satu nya adalah aturan pembuatan tulisan yang di paparkan bapak dalam ppt, mohon di jelaskan lebih spesifik lagi karena saya slalu tergerak tetapi tidak bisa menulis... Terima kasih atas bantuannya pemahamannya... 🙏🙏🙏
|
Pertanyaan 3
Assalamualaikum bapak,, saya noralia dari Semarang,,materi yang bapak sampaikan benar2 motivatif sekali. Bahkan mahasiswa dan santripun sudah bisa menerbitkan buku sendiri. Jadi merasa malu saya.
Pertanyaan saya:
1. Passion saya lebih ke buku non fiksi, karena pernah membuat karya fiksi, hasilnya terlihat sangat sinetron sekali pak,,
Di buku non fiksi, apakah daftar pustaka disematkan juga dalam isi buku, ataukah cukup di sematkan di bagian daftar pustaka saja? Seperti ketika kita membuat artikel ilmiah.
2. Biasanya untuk terbitan pertama, penerbit akan mencetak bukunya sejumlah berapa eksemplar pak?
3. Untuk di buku antologi itu kan berarti buku keroyokan dari banyak penulis, untuk pemberian sistem royaltinya bagaimana?
4. Sebaiknya sebagai penulis pemula, ke penerbit mana ya pak kita dapat menawarkan buku kita?
|
1. Daftar pustaka hanya di akhir tulisan. Bisa juga dg diberi footnote
2. Tergantung prediksi penerbit. Maaf, buku saya yg akan diterbitkan Kanisius Jogja, masih proses, akan diterbitkan 5rb eks. Kalau menerbitkan sendiri 5 eks bisa, 100 juga bisa
3. Biasanya penerbit major tdk menerbitkan buku antologi yg royoan
4. Sbg penulis pemula, ke penernit indie atau menerbitkan sendiri dulu. Artinya dg biaya sendiri..nanti kalau dirasa tulisan kita bagus, baru kirim le major. Ingat lihat visi penerbit
|
Pertanyaan 4
Untuk langkah awal yang bisa memberi semangat kita untuk kita bisa menemukan sesuatu agar bisa berlanjut ke menulis buku itu apa pak? Astuti Triasmani, dari Yogyakarta
|
Seorang penulis itu hrs selalu mempersejatai dg sebuah pena. Sekarang bisa dg hp untuk mencatat ide yg muncul tiba2. Tdk boleh ditunda.
|
Pertanyaan 5
Selamat siang, pak Imron, selain motivasi terdapat juga passion dalam menulis. Bagaimana menyelaraskan dan mensinergikan keduanya. Tks. Yulius Roma-Tana Toraja.
|
Tentunya setiap orang berbeda. Gairah dan motivasi keduanya sijoli dan berjodoh. Ketika ada motivasi aku hrs nukis agar siswaku bangga, saat itu bisa muncul gairah. Gairah ini akan terus bertambah ketika tukisan kita terbit. Waduh, akhirnya terus menulis dan menulis. Hanya cerita. Saya punya saudara guru SD di sebuah pulau terpencil. Satu buku selesai dan diterbitkan sendiri. Banyak orang beri apresiasi. Akhirnya dia tambah bergairah untuk menghasilkan buku2 selanjutnya
|
Pertanyaan 6
Nama: Fadli
Alamat : NTT
Pertanyaan : bagaimana tahapan dalam membuka dan menutup kalimat atau paragraf?
Terimakasih
|
Paragraf itu gabungan kalimat yg koheren atau padu. Ada 3 cara agar padu, 1. Mengulang kata yg sebelumnya disebutkan, 2. Mengganti dg kata lain yg sama maknanya, dan 3. Memberi konjungsi antarkalimat. Paragraf itu terdiri atas 3 sd 5 kalimat, bisa 1 kalimat utama dg 2 kalimat penjelas. Paragraf bisa dimulai dr kalimat utama, yaitu kalimat yg perlu dijelaskan dan masih bersifat umum. Misal Pandemi Corona menyengsarakan banyak orang. Kalimat selanjutnya adalah penjelas dr kalimat tersebut. Jd berakhir apabila dianggap penjelasnya sdh cukup. Usahakan maksimal 5 kalimat
|
Pertanyaan 7
Assalamu'alaikum, maaf pak Dr. Imron yg hebat, sy akan bertanya apakah karya tulis / buku untuk syarat naik pangkat dari gol. 3 ke gol 4 ada perbedaannya? Terima kasih. (Winarti dari kota Tangerang)
|
Tdk ada. Yg penting kalau berISBN nilai 3 dan kalau tdk nilai 1.5
|
Pertanyaan 8
Saya Reni dari Bantaeng Sulsel, mau tanya ke pak Doktor.
Sejak kapan Bapak mulai menulis buku? Bagaimana Bapak mengatasi jika Bapak sedang banyak urusan/kegiatan/acara dan jg harus meluangkan waktu untuk menulis?
|
Saya menulis sebenarnya baru masuk menjadi mahasiswa jurusan bhs Ind dan mengikuti kegiatan HMP Himpunan mahasiswa penulis. Banyak menulis puisi dan cerpen serta artikel populer di majalah kampus. Sejak menjadi guru 1989, pd tahun 1990 baru ada 1 buku yg terbit. Itu karena motivasi muncul karena hinaan salah satu guru. Waktu itubdia bilang, mana ada guru D3 tukisannya diterbitkan. Alhamdulillah saat itu buku saya diterbitkan oleh penerbit YA3 malang dan mulai saat itulah gairah menulis muncul. Penulis itu hrs mau mebgorbankan waktu. Selain saya sekarang jd kepala sekolah, saya juga mengajar di 2 pondok pesantren dan 1 perguruan tinggi dan masih sempat melatih pencak silat. Kapan menulis. Setiap malam dan setiap ada waktu luang. Hrs ada waktu wajib, misal malam hari jam berapa sd berapa. Tanpa ada waktu wajib menulis, pasti sulit untuk menjadi penulis
|
Pertanyaan 9
Assalamualaikum.
Siti Fatimah, asal Mojokerto
Mohon ijin bertanya.
1. Jika ingin menerbitkan buku di penerbit mayor harus faham visi misi penerbit. Mohon mengupas beberapa penerbit beserta karakteristik tulisan yang diterima.
2. untuk kenaikan pangkat . Buku kumpulan puisi dan cerpen karya sendiri, masing2 buku isi berapa. Untuk bisa dinilai.Terima kasih.
|
1. Untuk bisa ke major, usahakan kita sdh terkenal dulu. Untuk mengetahuinya bagaimans? Buka google, ketik nama dan asal. Kalau ada berarti sdh terkenal. Untuk mengetahui visi misinya ya buka google. Atau yg paling gampang datang ke toko buku. Cari buku yg selaras dg buku yg anda tulis. Nah. Kirim ke sana. Jangan mengirim buku agama ke balai pustaka misalnya, ya korim.ke.mizan. kha gitu. 2. Lihat di buki 4. Kalau puisi lebih dr 20 nilai 2, kalai lebih dr 40 nilai 4. Kalau cerpen lebih dr 10 nilai 2 dan kalau lebih dr 20 nilai 4
|
Pertanyaan 10
terimakasih ats pencerahan n penjelasan ssdahnya Yth. Bpk.Dr.Imron.Saya Achmad Husin dBangka.yg ingn sy tnyakan.Bgmana kiat2 cara cepat baca buku2.yang berkaitan dgn Buku akan di Tulis ?..dan brp buku minimal saya baca sehari ?...
|
Itu ada di ppt saya. Jd meja saya hrs dipenuhi dulu dg buku2 yg sesuai dg buku yg akan saya tulis. Saat ini saya akan menulis buku MEWUJUDKAN SEKOLAH PARA PENELITI
Saya penuhi meja saya dg buku2 penelitian dan buku2 ttg pengelolaan sekolah
Seorang penulis hrs memiliki segudang buku
|
Dr. H. IMRON ROSIDI, S.Pd., M.Pd
BELAJAR MENULIS GELOMBANG 10
Pertemuan ke 9 : Kamis 9 Mei 2020,
Waktu : 13.00 – 15.00 WIB
Pemateri : Dr. H. IMRON ROSIDI, S.Pd., M.Pd
Topik : Motivasi Menulis Buku dan Berprestasi
4 Komentar
Semangat bu
BalasHapusiya terimakasih ya dek :)
HapusAyo kita menulis dan berprestasi
BalasHapusTetap semangat
Hapus