Usia
tidak menjadi penghalang. Menulis saat usia 50 tahun. Ibu dengan 4
orang anak ini sukses didunia menulis. Nara sumber malam ini Jumat, 5 Juni 2020
Ibu Sri Sugiastuti dengan tema Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku. Untuk
mengenal lebih jauh tentang nara sumber berikut profil penulis.
Terlahir
dengan nama Sri Sugiastuti, 8 April 1961. Merasa terlambat belajar
menulis. Ia menghabiskan masa kecilnya di Jakarta sejak usia 1 tahun hingga
lulus SMA tahun 1980. Kuliah di UNS setelah lulus mengajar di Jakarta hingga
ahun 1990. Cinta dan tanggungjawabnya pada keluarga membawanya hijrah ke
Solo sejak tahun 1990 hingga saat ini.
Karir
menulisnya dimulai ketika usianya jelang setengah abad. Dimana Ia kuliah S2
jurusan Pengkajian Bahasa Inggris yang linier dengan jurusan yang diambilnya di
S1.UNS. Tahun 2010 jadi tahun keberuntungannya ketika 2 bukunya bisa terbit,
Buku “SPM Ujian Nasional Bahasa Inggris untuk SMK” penerbit Erlangga, dan buku
antologi “ Diary Ketika Buah Hati Sakit”. Naskahnya sebagai pemenang ke
3. Buku kroyokan lainnya bersama Kompasianer tahun 2014 “25 Kompasianers
Merawat Indonesia” dalam rangka hari Kartini. Satu lagi berjudul “ Indonesia
Satu “ penerbitnya Indie Peniti Media. Beberapa buku antologi Muara Kasih Ibu,
Move on, Go to 2020, dan Move on.
Tahun
2013 terbit 3 bukunya. 1 buku Parenting berjudul “Seni Mendidik Anak Sesuai
Tuntunan Islami” penerbit Mitra widyawacana Jakarta. Novel Hidayah “ Kugelar
Sajadah Cinta” penerbit Indie Bentang Pustaka Sidoarjo dan “Deburan Ombak
Waktu” penerbit Indie Goresan Pena Cirebon. Tahun 2015 Buku “SPM Ujian
Nasional Bahasa Inggris untuk SMK edisi baru, penerbit Erlangga. Tahun 2016
buku “ The Stories Cakes For Beloved Moms’ penerbit Indie Oksana dan tahun 2017
buku “ The Stories of wonder Women’ Penerbit Mediaguru. Tipuan Asmara (Novel),
Wow Engish is So Easy Kids, Perempuan Terbungkas, (Novel) Catatan Religi Bu
Kanjeng(Motivasi), Merawat Harapan (Parenting), The Power of Mother’s Prayer
(Parenting) Masuk Surga Karena Anak (Parenting)
Kesehariannya
ia mengajar, pegiat Literasi, pengurus TPQ di masjid Al Fath, Blogger,
Komunitas berbagai kepenulisan baik online maupun offline, salah satunya aktif
di blog Gurusiana dan Komunitas sejuta guru ngeblog. Pegiat Literasi
Nusantara dan Duta Bunda Baca Soloraya.
Penulis
memiliki 4 orang anak dan suami siaga yang selalu mendukung segala kiprah
istrinya yang positif. Penulis bisa dihubungi di astutianamudjono@gmail.com ,
www.srisugiastutipln.com Akun FB Astutiana. M,@Astutiana.M. IG.
Astutianamudjono. Atau WA 089692593804.
Tahun 2009 salah satu teman MGMP bahasa
Inggris bu Sri mengajak menulis buku pelajaran. Yang memerlukan pada waktu itu
Penerbit Erlangga . Ibu Sri mengatakan, “siap bu siapa takut.” Padahal ketika
itu ia belum memiliki pengalaman menulis
sama sekali.
Hasil
menulis buku pelajaran tersebut akhirnya laris manis karena berskala nasional. Sehingga tiap semester royalti
dari penjualan buku masuk kerekeningnya. Bahkan tahun 2015 diterbit lagi edisi
revisi dengan tambahan penulis.
Ibu Sri Sangat bersyukur, jika buku tersebut masuk
kedalam buku wajib yang digunakan oleh
seluruh sekolah SMK di Indonesia. Hal itu berimbas bagi penulis mendapatkan
royalti yang sangat menggiurkan, melebihi uang sertifikasi.
Berikutnya
pengalaman menerbitkan buku secara indie.
Menulis tahun 2009, dan tahun 2010 diterbit. Pada saat itu ibu Sri masih
belum berani menggunakan nama asli. Beliau menggunakan nama pena Astutiana Mujono
terinspirasi karena menulis di blog Kompasiana.
Sebagai
penulis pemula pada saat itu, ia menulis apa yang ada dihatinya hingga bisa terkumpul
tulisannya setebal 418 halaman. Buku itu berkisah dimulai ibunya remaja, menikah hingga usianya
50 tahun. Setelah itu ia mulai ikut menulis antologi yang diajak oleh
teman-temannya sesama pecinta literasi
dari Kompasiana, Emak-emak bloger, komunitas penulis ada sekitar 25 buku.
Bergabung
dalam tulisan antalogi membuat kita banyak belajar tentang berbagai macam dari
penulisan teman kita. Masing-masing
memiliki ciri khas sendiri. Dalam proses belajar menulis dan menerbitkan buku itu
gurih-gurih sedap. Bertemu dengan Om Jay tahun 2013 pada saat itu ia sudah
menulis 3 buku yaitu : buku ajar, buku parenting dan buku yang berjudul Ku
Gelar Sajada Cinta.
Buku
tersebut menjadi pedoman dan pusat idenya. Jika buntu ia akan membuka buku
pedomannya itu dirangkum dan dikembangkan. Selanjutnya buku tentang parenting
secara islami diterbitkan dibuku semi mayor. Maksud dari penerbit semi mayor
adalah didalam penerbitan buku ia tidak mengelurakan uang. Akan tetapi ia
diberi sejumlah 100 buku dari penerbit. Sehingga ia mendapatkan uang dari
penjualan buku secara mandiri. Buku tersebut ia jual dengan diskon 40 %.
Ibu
Sri termasuk orang yang sangat getol suka silaturahmi dan ikut belajar. Rasa
ingin tahunya sangatlah besar. Ketika ia
tahu jika menulis di blog, di web bisa mendapatkan uang. Ibu Sri sangat
antusias untuk belajar. Pada saat itu belajar tidak semudah sekarang hingga ia
memanggil mentor khusus dengan bayaran yang cukup lumayan akan tetapi hasilnya hanya
sekedar pengalaman saja.
Semakin
lama ibu Sri semakin tertarik dengan dunia penulisan. Ketika ada pelatihan
media guru beliau selalu ikut. Selain silaturahmi, semakin banyak mengenal dan
bertemu dengan sesama penulis. Pepatah mengatakan jika ingin jadi penulis harus berteman dengan sesama penulis setidaknya ia
kecipratan untuk mendapatkan ide menulis. Seiring berjalan waktu akhirnya
beliau naik kelas. Sering diajak mengisi berbagai acara dan bedah buku.
Ada
buku beliau The Stories Of Wonderwoman kisah motivasi bagaimana para perempuan
tangguh mendapat ridho Allah. Buku tersebut cukup lama ia tulis selama 8 bulan karena
diambil dari kisah nyata tapi faksi. Karena sudah diganti nama tokoh-tokohnya
dengan nama samaran. Menulis kehidupan wanita-wanita tangguh bertujuan untuk
memotivasi perempuan-perempuan lain agar selalu semangat tidak berputus asa, sabar
serta ikhlas dalam menghadapi cobaan.
Kedua
Buku yang masuk nominasi tahun 2018 nominasi Gerakan Guru Menulis Buku tingkat
nasional yang diadakan komunitas besar ada donasi dan penggeraknya anak-anak
muda. Perempuan Terpungkas sebuah novel berkisah tentang seorang anak
hidup diera tahun 70 an seting dikota solo. Seorang anak yang disia-siakan oleh
ibu bapaknya dan berakhir happy ending.
Buku yang masuk nominasi berikutnya adalah buku parenting
Merawat Harapan. Harapan tersebut adalah anak. Menyiapakan anak
bermental juara. Digambarkan dari gizi, cara mengajar dan cara memperlakukan
mereka dari usia dini hingga usia menginjak dewasa. Masuk 10 besar karena yang
dicari hanya satu.
Buku
Wow
English So Easy buku yang dibuat untuk siapapun yang ingin belajar bahasa Inggris. Buku
tersebut diterbitkan secara indie.
Berikutnya
buku yang terinspirasi dari kejahatan di medsos . Awas Bahaya Dari Scammer
agar pengguna medsos tidak terjebak dan tidak tertipu. Kejahatan itu seperti bule yang mengaku duda kaya , janda yang kesepian
dan menggunakan foto-foto kita untuk memeras dan meminta uang. Itu banyak
sekali korbannya.
Kini
ibu Sri bergabung dibanyak komunitas penggiat literasi. Sehingga setiap 2 ata 3
bulan ia pasti menerbitkan buku antalogi.
SESI TANYA JAWAB
Pertanyaan
pertama
Lilis Erna Yulianti,
SMPN 1 Kertajati Majalengka, Gelombang 12 : Sangat menarik sekali pengalaman
ibu berproses menjadi seorang penulis di saat usia makin jelita (jelang 50 thn
maksudnya). Saya ingin bertanya kesulitan terbesar ibu selama menulis itu apa?
Terima kasih🙏🏻
Awalnya ada di waktu
juga kdg tidak konsisten. Semus itu bisa dilawan saat kita mengubah mindset
kita. Jadikan menulis sebagai kebutuhan bukan kewajiban.
Pertanyaan kedua
Pertanyaan kedua
ibu sri yg hebat..sy
tergugah mendengar pemaparan ibu..perjalanan ibu dr awal menulis sampai menjadi
penulis handal..seperti yg ibu katakan td..ada buku fiksi, fakta,
antologi..maaf bu sy blm paham skl..mohon penjelasan ibu ttg fiksi, antologi.
Fakta
bisa berupa true story kisah nyata. Fiksi bukan fakta tetapi hasil karangan. Antologi
kumpulan beberapa tulisan dgn satu tema yg ditulis kroyokan.
Pertanyaan ketiga
Pertanyaan ketiga
Perkenalkan saya ibu
Aning S dari Pati ...gel 12 Salut...Bu Sri luar biasa.
1.Kemampuan seseorang
pasti berbeda ada yang memiliki kemampuan membuat buku ajar, buku fiksi, atau
nonfiksi... namun jika seseorang itu hanya mampu membuat pantun atau
puisi...bagaimana caranya agar buku itu bisa dilirik pembaca dan akhirnya mau
menikmati alias mau membeli?
2. Bagaimana caranya
agar bisa berkonsentrasi untuk menulis ?
1.jgn
khawatir pantun atau puisi bisa jadi satu buku asal mencapai 60 hal .masuk
dalam buku karya inovatif. Untuk waktunya ibu yang lbh paham kpn waktu yg
nyaman untuk menulis 2. Ubah mindset bergaul dgn pegiat literasi. Ikuti saran omjay menulislah tiap hari.
Pertanyaan keempat
Pertanyaan keempat
Saya Sangidah dari
Wonosobo Jateng
1. Apa yang harus
dilakukan pertama kali ingin menulis buku?
2. Butuh berapa lama
Ibu menulis buku yang pertama sampai
diterbitkan?
3. Apakah ada trik2
jitu supaya ide yang kita tuangkan bisa diterima oleh masyarakat umum?
Waalaikumsalam
wr wb. Pertama punya ide. Lalu buat outlinenya, apa saja yg mau ditulis
biar terpola tidak ngelantur kmn mn. 2.
Tergantung jenis buku.kalau buku non fiksi lbh cepat krn ada referensi dan kdg
ada DL hrs cepat. Kalau fiksi juga tergantung bisa cepat bisa lama. Yg penting
punya komitmen dati hati dan punya target kpn selesai 3. Tentukan dulu apa yg
mau ditulis dan tulislah apa yang disukai dan kuasai.
Pertanyaan kelima
Pertanyaan kelima
Siti
Nurlatifah Asal: Subang Gelombang: 12
Pertanyaan:
Tadi dikatakan oleh ibu Astuti, bahwa beliau pernah nulis di blog kompasiana.
Maaf yg saya tanyakan, bagaimanakah cara memvalidasi akun blog kita di
kompasina. Soalnya saya pernah nulis 3 kali di kompasiana, walau bisa
terpublikasikan, tapi keteranganya "segera validasi akun anda" ketika
saya mencoba memvalidasi dg mengupload ktp, ternyata gagal terus bu. Mohon
bantuan penjelasannya cara memvalidasi akun blog kita di kompasiana. Terimaksih
sblum dan sesudahnya😊🙏
Maaf
saya aktif di kompasiana zaman kejayaam 2009-2015. Setelah itu saya aktif di
Guraru.
Demikianlah
kuliah kita pada malam ini. Banyak pelajaran yang kita petik dari perjalanan karir
menulis ibu Sri Sugiastuti. Better late than never. Walaupun memulai karir
menulis diusia setengah abad, beliau sangat bersungguh-sungguh mengikuti
berbagai komunitas pegiat literasi. Kini hasil karyanya dalam bentuk buku
pelajaran, parenting, novel dapat dinikmati oleh seluruh pembaca di tanah air.
Salam
semangat
Peserta
Belajar Menulis Gelombang 10
Peresume
: Rita Wati, S.Kom
3 Komentar
Lengkap banget infonya... Ya..ibu sri luar biasa.. Semoga ya selalu menginspirasi semua yg membacanya...amin
BalasHapusYa bu kisahnya inspiratif
HapusMantab bu rita...
BalasHapus