Tanpa
terasa hari ini merupakan hari ke 21 puasa di bulan Suci Ramadhan , mengisi
kegiatan yang bermanfaat di bulan yang penuh berkah ini, salah satunya bergabung di kelas Belajar
Menulis Gelombang 10, semoga seluruh team omjay yang telah bekerja keras begitu juga pemateri - pemateri yang luar biasa mendapatkan ganjaran pahala amal jariyah. Hari ini Kamis 14 Mei 2020 sudah memasuki pertemuan ke- 14. Pemateri
kali ini adalah seorang penulis yang memiliki pengalaman menulis di rubric
opini di media masa Republika yaitu Bpk. Asep Sapa’at , Selain menulis beliau
juga mengajar di Sekolah Guru Indonesia,
konsultan pengembangan profesi guru, sebagai ghost writer dan masih banyak lagi
pengalaman-pengalaman yang lain. Pada kesempatan ini beliau akan sharing
tentang pengalaman menulis di rubrik opini dan hikmah Republika.
“Mengikat
makna” dua kata pembuka dari pemateri siang ini, yaitu istilah mengikat makna dipopulerkan
oleh almarhum Hernowo. Segala hal yang berkaitan dengan aktivitas menulis
sebagai cara untuk memaknai hal-hal yang bisa kita lihat, dengar, rasakan,
renungi. Setiap orang memiliki hambatan menulis yang berbeda-beda. Ada hambatan
yang disebabkan kesulitan mengalirkan gagasan, menurut guru menulisnya Mas Bambang Trimansyah, sifat tulisan terbagi
ke dalam 4 sifat, yaitu:
1. Pribadi
tertutup, yakni tulisan bersifat sangat pribadi dan cenderung dirahasiakan agar
tidak dibaca atau terbaca oleh orang lain. Tulisan ini biasanya berupa diari,
surat-surat pribadi, ataupun catatan-catatan rahasia.
2. Pribadi terbuka, yakni tulisan bersifat
pribadi ataupun sangat pribadi, tetapi dibiarkan ataupun disengaja untuk dibaca
orang lain. Tulisan semacam ini muncul akibat perkembangan teknologi informasi,
terutama di dunia internet. Tulisan-tulisan di blog, situs, ataupun media
sosial cenderung banyak yang bersifat pribadi, subjektif, dan kadang malah
dibuat sesuka hati.
3. Publik
terbatas, yakni tulisan yang ditujukan untuk konsumsi orang banyak, tetapi
dalam lingkup terbatas, misalnya lingkup komunitas, lingkup keagamaan, ataupun
lingkup sesama teman yang saling kenal.
4. Publik
terbuka, yakni tulisan yang ditujukan untuk konsumsi orang banyak secara
terbuka dan luas meskipun menyasar pada segmen pembaca tertentu. Tulisan ini
bebas dibaca siapa pun yang berminat.faktor mood, ada pula yang disebabkan
karena faktor penguasaan bahasa serta keterampilan menulis. Namun hakikatnya,
setiap diri kita bisa menulis jika konsisten mau belajar. Hal yang paling mudah
ditulis adalah sesuatu yang dekat dengan diri kita.
Sebelum
dapat mempublikasikan tulisan di media
masa, pak Asep belajar menulis di buku harian. Menulis di buku harian adalah
cara ampuh untuk membangun kepercayaan diri untuk menuangkan gagasan. Sifat menentukan
untuk siapa tulisan yang anda tujukan. Pada sifat pertama Bapak/ Ibu
menulis, hanya Bapak /Ibu sendiri yang
membacanya. Akan tetapi sifat 2, 3, dan 4 adalah tulisan yang ditujukan untuk
publik sehingga anda perlu menimbang tujuan penulisan dan pembaca sasaran. Sebelum
bicara lebih teknis untuk membuat tulisan, ada beberapa hal penting yang harus
diperhatikan agar tulisan kita memiliki ruh atau jiwanya. Menurut Mas Fauzil
Adhim, ada 6 aspek yang harus dikembangkan agar tulisan kita memiliki jiwa. Tulisan
akan memiliki jiwa saat penulis memiliki visi hidup (cita-cita dan harapan),
melibatkan emosi saat menulis, luas wawasannya (banyak membaca, berdiskusi,
jalan-jalan), berbagi pengalaman hidup nyata yang pernah dialami, menggunakan
nalar atau logika yang tepat, dan tulisan sebagai hasil perenungan yang
mendalam tentang apapun yang akan ditulis.
1. Menggagas
2. Menyusun
draf
·
Menulis bebas
· Memasukkan bahan yang relevan dengan
pengalaman diri, pengalaman orang lain, latar belakang ilmu dan pengetahuan
yang dimiliki
·
Memasukkan data dan fakta
·
Mengembangkan gaya penulisan yang tepat sesuai
pembaca sasaran
3. Merevisi:
Membuat Tulisan Lebih Baik
·
Membaca ulang naskah secara keseluruhan sambil
menandai bagian yang kurang jelas atau kurang tepat
·
Menimbang bahan yang harus dibuang
karena kurang relevan
·
Menimbang bahan lain yang dapat
memperkaya tulisan
4. Menyunting
Memastikan Tidak Ada Kesalahan
Memperbaiki tulisan
dari aspek tata bahasa, ketelitian data dan fakta, kesantunan. Tak boleh ada
kesalahan elementer.
5. Menerbitkan
yaitu menentukan publikasi tulisan pada media yang tepat serta pembaca yang
tepat. Bapak Ibu dapat memilih media daring atau media cetak.
Menentukan
publikasi tulisan pada media yang tepat serta pembaca yang tepat. Bapak Ibu
dapat memilih media daring atau media cetak. Di luar teknis menulis yang
disampaikan di atas, faktor nonteknis seperti disiplin menulis, tak pantang
menyerah mengirimkan tulisan ke media meski sering ditolak dan tak dimuat, juga
tak berhenti belajar meningkatkan keterampilan menulis. Jauh sebelum tulisan
beliau dimuat di rubrik opini dan Hikmah Republika, sejak tahun 2007 beliau konsisten
menulis di Republika Online. Nah ini jadi faktor nonteknis, punya jalinan
silaturahim dengan para redaktur di media masa. Kita mendapatkan informasi dan
masukan dari para redaktur agar kualitas tulisan lebih baik dan potensial
dimuat di media cetak.
Beberapa tulisan Pak Asep Sapa,at yang dimuat di Republika |
SESI TAYA JAWAB
Pertanyaan 1,
Assalamualaikum. Selmat sore bang asep..luar biasa pengalamannya. perkenalkan
Andy Muhtadin Beltim-Babel mau Tanya "Bagaimana menyiasati agar waktu
menulis dan tema kita sesuai dg waktu kirim/moment yg tepat?"
Wa'alaikumussalam.
Selamat sore Pak Andy Muhtadin. Kita harus sensitif dengan momentum yg akan
terjadi, misal, 6 hari lagi merupakan momen Hari Kebangkitan Nasional. Nah,
dari sekarang Pak Ady sudah mulai menyiapkan bahan belanja gagasan, tentukan
ide yang akan ditulis, dan tuliskan dan kirimkan tulisannya paling lambat
sehari sebelum tanggal 20 Mei. Prinsip umum demikian Pak Ady.
Pertanyaan 2, Slmt sore
pak, apa syarat tulisan opini atau artikel bisa layak cetak di media?
Tks...Yulius Roma-Tana Toraja
Selamat
sore Pak Yulius. Syarat paling utama adalah ide orisinal dan menarik, data dan
fakta yang disajikan sahih, tata bahasa baik, dan sesuai dengan kriteria dari
redaktur media cetak, Pak.
Pertanyaan 3,
Assalamualikum, bang asep yang luar biasa. Trima kasih telah berbagi ilmu dan
pengalaman. Pertanyaan saya bagaimana menyiasati ketidakpercayaan diri atas
tulisan yang sudah kita tulis?terima kasih fitran ...mataram
Wa'alaikumussalam,
Pak Fitran. Bapak coba konsisten menulis dulu di buku harian atau personal blog
yang bersifat pribadi. Nanti jika sudah mulai percaya diri, publikasikan
tulisan kita. Jangan takut mendapat kritikan dan masukan dari pembaca terhadap
tulisan kita. Karena justru hal tersebut bisa menjadi cermin untuk kita terus
meningkatkan kualitas tulisan.
Pertanyaan 4, Saya bu
Beni dr Bojonegoro, ingin bertanya bagaimana mengasah emosi dalam kepenulisan
sehingga tulisan kita bisa berkualitas , terima kasih 🙏🏽Pertanyaan
4, Saya bu Beni dr Bojonegoro, ingin bertanya bagaimana mengasah emosi dalam
kepenulisan sehingga tulisan kita bisa berkualitas , terima kasih 🙏🏽
Wa'alaikumussalam,
Bu Beni. Tuliskan sesuatu yang benar-benar pernah dialami oleh diri sendiri.
Saya pernah membuat tulisan di rubrik Hikmah Republika saat istri saya wafat.
Wah susah memulai kata pertama dan menutup kata terakhir karena saya ada rasa
yang hadir menemani saat membuat tulisan, Bu.
Pertanyaan 5,
assalamualaikum pak asep. luar teknis
menulis yang disampaikan di atas, faktor nonteknis seperti disiplin menulis,
tak pantang menyerah mengirimkan tulisan ke media meski sering ditolak dan tak
dimuat,
Apa saja yg menyebabkan
tulisan sering di tolak media masa dan bagaimana cara menulis yg bisa diterima
media masa
Wa'alaikumussalam.
Tulisan yang pasti ditolak media adalah yang tidak mengikuti kaidah yang sudah
ditetapka n media. Misal, kita menulis sesuatu yang bersifat SARA, gagasan
terlalu umum, batas maksimal karakter tak diindahkan oleh kita.
Pertayaan 6, Saya sri
Budi Gresik. Wah hebat Pak.selamat ya. Saya mau bertanya bagaimana ciri artikel
yang menarik untuk diterbitkan.
Ide
tulisan orisinal, aktual dengan situasi kekinian di masyarakat, tata bahasa
baik, data dan fakta penunjang gagasan Bu Sri Budi lengkap dan sahih.
Pertanyaan 7,
assalamu'alaikum Pak Asep Sapaat... ijinkan untuk bertanya...apakah ada
kriteria pembeda antar media cetak untuk bisa menerbitkan suatu tulisan Bapak?
matur nuwun penjelasannya...saya Rachmi dari Banyuwangi
Wa'alaikumussalam,
Bu Rachmi. Setiap media cetak punya kebijakan sendiri terkait standar tulisan
yang akan mereka terima. Misal, tulisan Hikmah Republika tak ada di media cetak
lain. Rubrik Hikmah khas punya Republika. Jadi, kita harus pelajari secara
cermat rubrik-rubrik yang ada di setiap media cetak agar kita bisa tepat
memilih media mana untuk menerbitkam tulisan kita. Apakah ke al dg redaktur
faktor penting membuat tulisan dimuat di koran nasional
Pertanyaan 8, Asw pak
Asep, sy cndra dr MTsN 1 Langkat Sumatera Utara, sangat senang bisa
berinteraksi dngn bpk..mmbca CV bpk membuat sy trpncing untuk bs ikut dlm forum
virtual lain yg bpk isi... Baik pak, prtnyaan ini terkait dengan problem yg sy
hadapi...sy mulai mnulis dr bntuk2 fiksi yg diksiny penuh majaz dan ktika sy
mncoba k non fiksi yg ilmiah sy ksulitn...apa solusinya kr2 pak? Trmksh
Wa'alaikumussalam,
Pak Candra. Saran saya, Bapak mulai pelajari tulisan-tulisan opini yang dimuat
di media, lalu coba buat tulisan bergenre nonfiksi. Ala bisa karena biasa, Pak
Candra. Hal paling penting dalam tulisan opini (nonfiksi) adalah tata bahasa
baku dan pemilihan diksi yang bermakna lugas.
Pertanyaan 9,
Assalamualaikum Pak Asep, saya ingin bertanya bagaimana caranya supaya ide yang
sudah kita miliki menjadi sebuah judul yang menarik untuk dibuat suatu tulisan,
karena kadang terlintas ide tetapi susah sekali mencarikan judul yang tepatnya
untuk ide tersebut, eti haryati -Bogor
Jawa Barat
Wa'alaikumussalam,
Bu Eti. Ada beberapa pendekatan saat menulis. Ada yang langsung menetapkan
judul, lalu membuat tulisan. Tetapi ada juga yang sebaliknya, buat tulisan dulu
untuk menguraikan idenya, judul bagian terakhir. Saran saya untuk Bu Eti,
menulis dulu, nanti judul diputuskan terakhir. Boleh minta pendapat ke guru
menulis Bu Eti atau rekan sejawat terkait pilihan judul dari tulisan yang sudah
dibuat Bu Eti.
Pertanyaan 10,
Terimakasih Pa Asep, sangat memberkati.Pertanyaan saya, sebagai pemula bagaimana Cara kita mengatasi
hambatan yang disebabkan oleh kesulitan dalam mengalirkan gagasan tersebut Pak.
Selain kita berlatih terus tentunya.
Hambatan
paling mendasar kita sulit mengalirkan gagasan karena gagasan yang mau
diungkapkan belum jelas. Persoalan lainnya, kita kekurangan bahan untuk
menunjang penyelesaian tulisan kita. Hal lain yang juga kerap terjadi, saat
menulis, kita menempatkan diri dalam 2 peran sekaligus sebagai penulis juga editor.
Saat menulis, lalu diedit, kita berhenti. Balik lagi ke awal. Terus terjadi
seperti itu. Alhasil gagasan kita lewat tulisan tak selesai-selesai. Itu
pengalaman pribadi dan masih juga terjadi pada diri saya.
Waktu : 13.00 – 15.00 WIB
Pemateri : Asep Sapa’at
Topik : Pengalaman Menulis Opini dan Hikmah Republika
Peresume : Rita Wati, S.Kom (ritapinang08@gmail.com)
2 Komentar
Mantulll jenggg.........
BalasHapusall about responsibility jenk
Hapus