Ramadhan Menjadi Istimewa Menjadi Ketua Satgas Covid-19


Ramadhan Menjadi Istimewa Menjadi Ketua Satgas Covid-19
Oleh: Rita Wati, S.Kom



Pandemi saat ini membawa pengalaman yang berharga bagi keluarga kami terkhusus suami, bergabung menjadi volunteer (relawan) Organisasi Masyarakat (Ormas) dan ditunjuk menjadi ketua Satuan Tugas (satgas) Covid-19 untuk wilayah kabupaten. Program pertama yang dilakukan oleh suami sebagai ketua Satgas bersama tim adalah pendekatan secara persuasif dan kekeluargaan dengan cara mengedukasi masyarakat tentang pencegahan Covid-19.
Langkah preventif untuk memutuskan penyebaran dengan melakukan sosialisasi  kepada masyarakat untuk menjaga  physical distancing, menerapkan pola hidup sehat, menggunakan masker, cuci tangan dengan sabun dan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah. Program  kedua yang terlaksana adalah penyemprotan disinfektan di lingkungan sekitar rumah penduduk, tempat-tempat umum seperti masjid, kantor pos dan sekolah yang berada di sekitarormas.
  Program ketiga melakukan tindakan aksi nyata dengan membagikan  seribu masker dan nasi bungkus di sekitar kota kabupaten dan kecamatan. Masker dan nasi bungkus diberikan kepada masyarakat, terutama pedagang pasar, tukang ojek, kusir dokar dan masyarakat yang  belum menggunakan masker. Program keempat yang terlaksana adalah  membagikan tempat cuci tangan kemasjid-masjid dan sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) yang berada di bawah naungan ormas.
Memasuki bulan kedua pandemi Covid-19  yang bertepatan dengan  bulan suci Ramadhan. Melihat kondisi masyarakat yang terkena dampak pandemi sangatlah besar  sehingga menyebabkan ekonomi semakin terpuruk, akhirnya suami saya sebagai ketua tim satgas covid-19 mengusulkan  ide  untuk membuat program kelima yaitu berbagi sayur-mayur dan bahan pokok. Semua anggota setuju dengan usulan tersebut, akhirnya salah satu anggota Satgas Covid-19 bersedia meminjamkan etalase yang biasa ia gunakan untuk berjualan sebagai wadah meletakan sayur-mayur dan bahan pokok. Etalase dimodifikasi dan diberi slogan ”Program berbagi sayur-mayur siapapun boleh mengambil dan siapapun boleh mengisi”.
Kegiatan ini dimulai dari hari ketiga Ramadhan dengan modal awal  sebesar Rp.250.000,- yang merupakan donasi dari Lembaga Amal Zakat Infaq dan Sodaqoh (LAZIZ). Modal tersebut digunakan untuk membeli sayur-mayur, tahu, tempe, dan telur.  Kegiatan dimulai pukul 08.00 s/d 10.00 Wita. Hari pertama saat stan dibuka ada sumbangan daging sapi dari donatur. Masyarakat langsung berbondong-bondong menuju lokasi, padahal panitia belum memberi pengumuman.
Sebelum pembagaian sayur-mayur gratis dimulai terlebih dahulu panitia memberikan edukasi agar tetap melakukan physical distancing, menggunakan masker dan mencuci tangan ditempat yang telah disedikakan. Panitia awalnya memberi kebebasan kepada masyarakat untuk mengambil sendiri sesuai keperluan mereka masing-masing. Akan tetapi hal ini membuat kecemburuan karena siapa yang datang duluan akan mendapatkan daging ayam sedangkan yang belakangan hanya mendapatkan sisanya.
Hal tersebut diprotes oleh masyarakat yang tidak kebagian daging ayam selain itu masyarakat sulit mengontrol diri untuk menjaga jarak karena cenderung berebutan dalam memilih sayur-mayur dan bahan pokok. Tim Satgas Covid-19 akhirnya memutuskan  untuk membungkus  sayur-mayur dan bahan pokok dalam bentuk paket yang berisi sayur, tempe, tahu, daging ayam dan minyak goreng jika ada. Dalam pembagiannya panitia memperketat aturan untuk mematuhi protocol Covid-19 yaitu jaga jarak, gunakan masker dan mencuci tangan sebelum mengambil barang.
Hari berikutnya masyarakat yang datang semakin bertambah bahkan  ada yang datang dari beda kecamatan, karena berita sayur-mayur gratis ini sudah menyebar. Walaupun masyarakat yang datang bertambah akan tetapi panitia masih bisa memenuhi pembagian paket sayur-mayur karena donatur  yang mengisi juga ikut bertambah . Setiap hari panitia  menyediakan 100-150  paket sayur-mayur. Program ini berjalan sampai akhir bulan Ramadhan. Selama program tersebut dijalankan panitia sudah membagikan 2.500 paket sayur-mayur, dan ditutup 1 hari menjelang lebaran dengan membagikan 125 paket daging ayam mentah kepada masyarakat.
Selain berbagi sayur-mayur  tim satgas covid-19 juga membantu menyalurkan sembako dari LAZIZ dan anggota ormas sebanyak 700 paket sembako yang berisi beras, minyak, gula dan kopi yang dibagikan ke mustahiq zakat (yaitu 8 golongan yang berhak menerima zakat seperti, fakir, miskin, amil, mualaf, fisabilillah, gharim dan ibnu sablil). Terakhir pembagian beras  bantuan dari gubernur sebanyak 3.825 Kg  dibagikan ke masyarakat dengan jumlah 765 bungkus, dimana perbungkusnya berisi 5 Kg beras.
Demikianlah pengalaman suami saya di bulan suci Ramadhan di masa pandemi ini. Menjadi ketua relawan Satgas Covid-19 dibawah organisasi masyarakat membawa hikmah tersendiri. Sebagai istri saya memberikan dukungan penuh dengan ikut membantu mengisi program sayur-mayur. Kami bersyukur bisa menjadi bagian relawan Satgas Covid-19. Semoga kedepannya kegiatan ini masih bisa terus berlanjut guna meringankan beban hidup masyarakat yang semakin sulit. 

Posting Komentar

0 Komentar