Tanpa terasa sudah memasuki pertemuan terakhir dalam AISEI Club Writing Season 1 Minggu, 20 September 2020 bersama Bapak Wijaya akrab di sapa Kang Jaro dengan tema Guru Penangkal Hoax. Grafik hoax saat ini semakin meningkat dan cara penyebarannya pun semakin canggih. Dalam kasus ini guru sangat berperan penting karena profesi yang digeluti mewajibkan guru banyak membaca informasi dan dianggap cerdas dalam menerima informasi.
Dalam menerima informasi guru harus berhati-hati dalam mengunduh dan dan mengunggah informasi karena
terkait kode etik guru jika menyebarkan hoax imbasnya adalah banyak siswa akan
terpengaruh sebaiknya saring terlebih dahulu
informasi sebelum di sharing.
Apa sih pengertian dari hoax itu
sendiri, dari bahasa hoax adalah berita bohong atau berita palsu. Berita
yang tidak benar tapi seolah-olah dibuat menjadi benar karena disampaikan secara berulang-ulang atau masif.
Menurut KBBI, Hoax mengandung makna berita bohong, berita tidak bersumber. Menurut
Silverman (2015), hoax merupakan sebagai rangkaian informasi yang memang
sengaja disesatkan, tetapi “dijual” sebagai kebenaran. Hoax bukan
sekadar misleading alias menyesatkan, informasi dalam fake news juga tidak
memiliki landasan faktual, tetapi disajikan seolah-olah sebagai serangkaian.
Berdasarkan hasil survei penyebaran hoax tertinggi adalah tema : Sara, Politik,Kesehatan, Penipuan Keuangan, IPTEK dan Makanan dan Minuman
Mengapa hoax begitu cepat tersebar karena
tersebar di media sosial ditambah lagi adanya buzer bayaran atau media-media yang tidak
bertanggung jawab yang hanya mengejar viewer dan klik.
Bagaimana cara mengetahui berita yang kita terima itu hoax apa tidak berikut ciri-cirinya:
- Menciptakan kecemasan, kebencian permusuhan, artikel yang ditulis menyembunyikan fakta.
- Sumber tidak jelas
- Pesan sepihak
- Mencatut nama tokoh terkenal
- Memanfaatkan fanatisme atas nama ideologi
- Judul dan pengantar provokatif
- Berasal dari media abal-abal
Hoax yang perlu diwaspadai adalah:
- 1.
Virus tipuan
- 2.
Hoax Pesan berantai
- 3.
Hoax Cerita rekayasa
- 4.
Hoax dapat hadiah
- 5.
Hoax pencemaran nama baik
Demikianlah rangkuman tentang berita hoax. Sebagai seorang guru kita harus lebih berhati-hati dalam menerima informasi. Jangan mudah dan cepat percaya, sebelum menelan mentah-mentah ada baiknya mencari informasi di situs resmi dan banyak-bayaklah membaca sehingga kita tidak menjadi korban baik itu sebagai penyebar berita hoax ataupun tertipu karena berita bohong.
Dimasyarakat masih banyak sekali yang percaya dengan hoax terutama kasus penipuan tergiur dengan undian berhadiah. Mari sama-sama kita saling mengingatkan dan selalu waspada. Era digital seperti saat ini begitu cepat, mudah dan canggih orang menggunakan IT sehingga dalam waktu singkat hoax tersebar begitu cepat. Seleksi dulu kebenaran sebelum kita unggah maupun kita ungguh.
2 Komentar
wah, bagus isi blog ibu, terima kasih bu sudah berbagi, :)
BalasHapusSama-sama bu Dahlia, Blog ibu Dahlia juga keren
Hapus