CANDI PENINGGALAN PEMERINTAHAN SYAILENDRA

 

BERKUNJUNG KE CANDI PENINGGALAN

  PEMERINTAHAN SYAILENDRA

BOROBUDUR


             Ayo ada yang masih ingat nggak dengan 7 keajaiban dunia yang lama? Kalau lupa ini aku bantuin ya yaitu Candi Borobudur, Ka’bah, Menara Eiffel, Colosseum, Taj Mahal, Menara Pisa dan Tembok Besar Cina.

            Sebagai bangsa Indonesia tentu kita bangga banget jika negara kita masuk salah satu di 7 keajaiban dunia yaitu Candi Borobudur. Bagaimana tidak bikin ngayal tu pengen main ke sana ketika duduk di Sekolah Dasar masih anak bau ketumbar,kencur, jahe, cabe rawit loh kok jadi bumbu gulai hehe, tinggal di kepulauan yang daerahnya di kelilingi lautan.

   Itulah aku sukanya menghayal kalau udah diceritakan tempat-tempat yang luar biasa. Sewaktu ibu guruku menjelaskan pelajaran IPS dan menceritakan tentang Candi Borobudur kembali lagi nih aku bermimpi, biar suatu saat aku bisa berkunjung di 7 keajaiban dunia itu. 

       Ibu Guru pun bercerita bahwa candi Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang Jawa Tengah Indonesia. Candi ini terletak kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semaranag, 86 km di sebelah barat Surakarta dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana  sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.

Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang di atasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arrca Buddha Borobudur memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca Buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).

Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun waktu 1975 hingga 1982 atas upaya Pemerintah Republik Indonesia dan UNESCO, kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia. Biar lebih jelas langsung chek it out ya ke sumbernya.

Benar saja lagi-lagi hayalanku menjadi kenyataan, ketika aku meminta izin kepada orang tua untuk kuliah di Yogyakarta. Nah tahun 2001 adalah tahun pertamaku menginjakkan kaki di Borobudur. “Amazing”  Itu lah kata yang terlontar dalam hatiku, ada bangunan sebegitu besar dan menjulang tinggi antara depan dan belakang sama persis sulit untuk di bedakan. Pada tahun itu belum mengenal semen apa lagi merek tiga roda.

Ternyata orang dulu arsiteknya keren-keren belum mengenal komputer dan auto cad yang bisa menggambar 4 dimensi aja udah jadi bangunan sekeren itu, apa lagi kalau udah pake komputer bisa jadi istana megah itu.

Nah bagi kalian yang penasaran, jangan lupa berkunjung ke sini mumpung kalian masih di Indonesia kalau udah pindah ke luar negeri repot deh. Alam Indonesia itu luar biasa sayang banget kalau belum dikunjungi. Untuk tiket masuk orang dewasa 50 ribu rupiah, kalau anak 3-10 tahun 25 ribu rupiah.

Jangan lupa bawa payung atau topi dan kaca mata hitam selain buat gaya-gayaan perlengkapan itu bisa digunakan untuk melindungi kulit Anda dari cahaya ultraviolet. Pasti takut tambah black kan apalagi cewek karena walaupun pake body lotion citra sekelas inces pasti gak bakalan berani deh melawan matahari yang menyengat di sana kecuali datangnya di sore hari. Itu pun kalau masih buka karena wisata ini di buka dari pukul 06.00 – 17.00.

Nah kalau di tanya mengapa Borobudur keluar dari 7 keajaiban dunia, banyak berita-berita yang beredar ya karena polling online dari NOWC tahun 2007 hanya menampilkan beberapa tempat yang populer. Sedangkan Candi Borobudur di beri 7 keajaiban dunia oleh UNESCO yang tujuanya membantu negara-negara dalam mengidentifikasi, melindungi dan melestarikan warisan dunia.

Apa pun itu yang pasti kita sebagai WNI sangat berbangga memiliki warisan budaya yang luar biasa. Jangan lupa ke Borobudur ya, sayang banget kita mikir wisata luar negeri tapi wisata dalam negeri belum di kunjungi. Kalau udah di kunjungi , boleh lah jalan-jalan ke luar negeri kalau punya uang lebih.

 

 #100katabercerita #30hariAISEIbercerita #AISEIWritingChallenge #warisanAISEI #pendidikbercerita #Day6AISEIWritingChallenge,

Posting Komentar

12 Komentar