Bapak/Ibu
guru yang mengajar PJOK berikut ini materi PJOK yang keluar di PPPK. Tulisan
ini saya dapat dari WA Group. Semoga bermanfaat.
PARADIGMA BARU PJOK
a. Pengertian Pendidikan Jasmani
Proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional
b.
Pengertian Pendidikan Olahraga
Pendidikan olahraga adalah pendidikan yang membina peserta didik agar menguasai cabang-cabang olahraga tertentu.
c.
Pengertian Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah suatu proses yang menjembatani kesenjangan antara informasi dan tingkah laku kesehatan.
Tujuan pendidikan kesehatan adalah untuk meningkatkan status kesehatan dan mencegah timbulnya penyakit, mempertahankan derajat kesehatan yang sudah ada, memaksimalkan fungsi dan peran pasien selama sakit, serta membantu pasien dan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan
Perbedaan Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Tujuan
Pendidikan Jasmani Program yang dikembangkan sebagai sarana untuk membentuk pertumbuhan dan perkembangan totalitas subjek olahraga Program yang dikembangkan sebagai sarana untuk mencapai prestasi optimal
Orientasi
Penjas Aktivitas jasmani berorientasi pada kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan subjek OR Aktivitas jasmani berorientasi pada suatu program latihan untuk mencapai prestasi optima.
Lamanya perlakuan
Penjas pertemuan dibatasi oleh alokasi waktu kurikulum OR latihan olahrag cenderung tidak dibatasi.
Frekuensi perlakuan
Penjas dibatasi oleh alokasi waktu OR frekuensi yang tinggi.
Intensitas
Penjas kemampuan organ-organ tubuh OR melebihi kemampuan optimal
Peraturan
Penjas Tidak memiliki peraturan yang baku OR Memiliki peraturan permainan yang baku
2. ELEMEN
CAPAIAN PEMBELAJARAN KURIKULUM PROTOTYPE
1. Keterampilan Lokomotor(Locomotor Skills). Keterampilan lokomotor
didefinisikan
sebagai keterampilan berpindahnya individu dari satu empat ke
tempat
yang lain.
2. Keterampilan Non lokomotor (Non Locomotor Skills)
Gerakan-gerakan
yang dilakukan dengan gerakan yang memerlukan
dasar-dasar
penyangga yang minimal atau tidak memerlukan penyangga sama
sekali
atau gerak tidak berpindah tempat, misalnya gerakan berbelok-belok,
menekuk,
mengayun, bergoyang.
3. Keterampilan Manipulaif (Manipulative Skills). Keterampilan manipulatif
didefinisikan
sebagai keterampilan yang melibatkan pengendalian atau kontrol
terhadap
objek tertentu, terutama dengan menggunakan tangan atau kaki.
misalnya
melempar, memukul, menendang.
Menurut Yudha M Saputra (2001), perkembangan gerak dasar anak SD, dibagi
menjadi
tiga periode, yaitu:
1) Fase
perkembangan gerak dasar, usia 2 - 7 tahun;
2) Fase
transisi, usia 7-10 tahun; dan
3) Fase
spesifikasi usia 10-13 tahun.
Berikut pola gerak dasar yang dapat digunakan
sebagai
dasar anak belajar renang*:
1.
Mengapug
2.
menyelam
3.
meluncur
4.
keselamtan diri di air
Pola
gerakan Renang gaya bebas yang benar dari gerakan
mengayun
kaki, mengayuh, koordinasi tangan-kaki, dan pernapasan.
Pengelompokan
komponen kebugaran jasmani seperti yang tersebut dalam
Dasar-dasar
Evaluasi Pendidikan Jasmani yang disusun oleh Wahjoedi (1994),adalah:
(1)
Kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan (physical fitness related health)
(2)
Kebugaran yang berhubungan dengan keterampilan (physical fitness related skill)
Pada
pembagian kesehatan (physical fitness related health)
- daya tahan
jantung dan paru-paru (cardiorespiratory),
-
kekuatan (strength),
- daya
tahan otot (muscle endurance),
-
kelentukan (flexibility)
-
komposisi tubuh (body composition)
Pada
bagian keterampilan (physical fitness related skill)
-
kecepatan (speed),
-
kelincahan (agility),
- daya
ledak (explosive power),
-
keseimbangan (balance), dan
-
koordinasi (coordination).
3.
LINGKUP DAN URUTAN MATERI PEMBELAJARAN PJOK
Lingkup Materi Kebugaran Jasmani
Kelas 2
Memahami
dan mempratikan bergerak secara
seimbang, lentur, dan kuat
dalam
rangka pengembangan kebugaran jasmani melalui permainan sederhana dan atau
tradisional
Kelas 3
Memahami
dan mempratikan bergerak secara seimbang, lentur, lincah, dan berdaya tahan
dalam rangka
pengembangan
kebugaran jasmani melalui permainan sederhana dan atau tradisiona
Kelas 4
Memahami
dan mempratikan berbagai bentuk aktivitas kebugaran jasmani melalui berbagai
latihan; daya
tahan,
kekuatan, kecepatan, dan kelincahan untuk mencapai berat badan ideal
Kelas 5
Memahami
dan mempratikan aktivitas latihan daya tahan jantung (cardio respiratory) untuk
pengembangan
kebugaran jasmani.
Kelas 6
Memahami
dan mempratikan latihan kebugaran jasmani dan pengukuran
tingkat
kebugaran jasmani pribadi secara sederhana (contoh: menghitung denyut
nadi,
menghitung kemampuan melakukan push up, menghitung kelenturan tungkai
Lingkup
Materi Kesehatan
Kelas 1
Memahami
bagian-bagian tubuh, bagian tubuh yang boleh
dan tidak
boleh disentuh orang lain, cara menjaga
kebersihannya,
dan kebersihan pakaian
Kelas 2
Memahami
cara menjaga kebersihan lingkungan (tempat
tidur,
rumah, kelas, lingkungan sekolah, dan lain-lain
Kelas 3
Memahami
perlunya memilih makanan bergizi dan jajanan
sehat
untuk menjaga kesehatan tubuh
Kelas 4
Memahami
jenis cidera dancara penanggulangannya
secara
sederhana saat melakukan aktivitas fisik dan
dalam
kehidupan sehari-hari
Kelas 5
-
Memahami konsep pemeliharaan diri dan orang
lain dari
penyakit menular dan tidak menular
-
Memahami bahaya merokok, minuman keras, dan narkotika,
zat-zat
aditif (NAPZA) dan obat berbahaya lainnya terhadap
kesehatan
tubuh
Kelas 6
Memahami
perlunya pemeliharaan kebersihan alat reproduksI
4. ILMU
DASAR KEPENJASAN
Fisiologi
olahraga sangat berperan dalam proses pembelajaran pendidikan
jasmani.
Anatomi merupakan ilmu yang mempelajari tentang struktur yang
menyusun
tubuh manusia, mulai dari struktur yang terkecil sampai yang terbesar.
2.
Penerapan Biomekanika dalam Pembelajaran PJOK
Biomekanika
merupakan salah satu disiplin ilmu yang mempelajari bentuk dan
macam-macam
gerakan atas dasar prinsip-prinsip mekanika dan menganalisis
suatu
gerakan.
Perkembangan
Gerak
-
pertumbuhan (growth),
-
perkembangan (development),
-
kematangan (maturation),
- penuaan
(aging)
* Tahap
Perkembangan Motorik *
1. Fase
Gerakan Refleksif
Tahap mengurai Informasi : Masih Janim - 4
bulan
Tahap penerima informasi : 4 bulan - 1 tahun
2. Fase
Gerakan Kasar
Tahap Hambatan Reflek : Lahir - 1 Tahun
Tahap Pra Awas : 1-2 Tahun
3. Fase
Gerakan Dasar
Tahap Awal : 2-3 Tahun
Tahap Dasar : 4-5 Tahun
Tahap Dewasa / Matang : 6-7 Tahun
4. Fase
Gerakan Khusus
Tahap Peralihan : 7-10 Tahun
Tahap Penerapan : 11-13 Tahun
Tahap Pemanfaatan Kehidupan : 14 tahun
Keatas
Hubungan
Antara Tahap Perkembangan Gerak dengan Tingkat Pendidikan
Gerakan
Dasar
2-3 tahun
tahap pengenalan ( Taman Bermain )
3-5 tahun
Tahap dasar ( TK )
6-7 Tahun
Tahap Matang ( Kelas 1 dan 2 SD )
Gerakan
Spesialisai
7-10
Tahun Tahap Transisi ( Kelas 3 dan 4 SD)
11-13
Tahun Tahap Aplikasi ( Kelas 6 s/d 2 SMP )
14 Tahun
Lebih Tahap Pennfaatan ( Kelas 1 SMA )
5. KONSEP-KONSEP PENTING PJOK DAN KETERKAITANNYA
1. Hubungan antara Pendidikan Jasmani dan Pendidikan
Olahraga
Tujuan
utama PJOK adalah meningkatkan life-long physical activity dan
mendorong
perkembangan fisik, psikologis dan sosial peserta didik
2.
Hubungan antara Pendidikan Olahraga dan Pendidikan Kesehatan
Rekreasi
adalah aktivitas untuk mengisi waktu senggang
3.
Hubungan antara Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Kesehatan
Secara
umum rumusan fungsi dan tujuan pendidikan nasional tertulis dalam
Undang-Undang
RI No. 20 Tahun 2003 Bab 2 Pasal 3. Fungsi: pendidikan nasional
berfungsi
untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa
6.
ANALISIS KI-KD BERDASARKAN KONSEP INTERDISIPLIN DAN MULTIDISIPLIN
sistem
otot saraf (fisiologi)
asas-asas
hukum mekanika yang dihubungkan dengan gerakan manusia (mekanika)
a.
Fleksi, Ekstensi.
Fleksi
adalah memperkecil sudut yang dibentuk oleh sendi pada sumbu
transversal
atau bidang sagital. Extensi adalah memperbesar sudut yang dibentuk
(lawan
dari gerakan Flexi).
b.
Abduksi, Adduksi.
Abduksi
gerakan segmen tubuh dalam bidang lateral yang menjauhi garis tengah
tubuh.
Adduksi adalah gerakan segmen tubuh ke arah garis tengah tubuh.
c.
Rotasi, Elevasi, Depresi.
Rotasi
adalah gerakan segmen tubuh yang yang melingkari sumbu longitudinalnya
sendiri.
Elevasi adalah apabila bahu terangkat ke atas. Depresi adalah apabila
bahu
terdesak ke bawah.
d.
Pronasi, Supinasi.
Pronasi
dan Supinasi adalah gerakan pada sendi radius-ulna dimana pronasi
adalah
gerakan dengan akhir telapak tangan menghadap ke bawah. Sedangkan
supinasi
adalah gerakan dengan akhir telapak tangan menghadap ke atas.
e.
Eversi, Inversi.
Eversi
adalah mengangkat batas luar/ lateral kaki. Inversi adalah mengangkat kaki
ke
sebelah medial.
f.
Circumduksi.
Circumduksi
adalah kombinasi dari flexi, abduksi, adduksi, dan rotasi
*Faktor
yang mempengaruhi motivasi peserta didik dalam proses pembelajaran
Pendidikan
Jasmani*:
a.
Kesehatan fisik-psikis
b.
Lingkungan yang sehat dan menyenangkan
c.
Fasilitas lapangan dan alat yang baik untuk latihan
d.
Aktivitas fisik yang sesuai dengan bakat dan naluri.
e.
Program Pendidikan Jasmani yang menuntut aktivitas.
f.
Menggunakan audio-visual.
Biomekanika
merupakan salah satu disiplin ilmu yang mempelajari bentuk dan
macam-macam
gerakan atas dasar prinsip-prinsip mekanika dan menganalisis
suatu
gerakan. Ruang lingkup Biomekanika meliputi: developmental
biomechanics,
biomechanics of exercise, rehabilitation mechanics, equipment
design
dan sport biomechanics (biomekanika olahraga).
(1).
Developmental biomechanics,
yaitu
biomekanika yang secara khusus
mempelajari
perubahan pola-pola gerak selama hidup dan orang-orang cacat.
Misalnya:
analisis yang dilakukan terhadap orang-orang yang menderita celebral palsy;
(2).
Biomechanics of exercise,
yaitu
biomekanika yang mempelajari usaha[1]usaha
untuk meningkatkan keuntungan yang diperoleh dari latihan dan
mengurangi
kemungkinan terjadinya cedera;
(3).
Rehabilitation mechanics,
yaitu
biomekanika yang mempelajari pola gerak orang-orang yang mengalami cedera;
(4).
Equipment design,
yaitu biomekanika yang mempelajari desain
peralatan yang
digunakan
dalam olahraga. Misalnya: desain raket tenis, bulutangkis, sepatu
atletik,
bola, pakaian, sepeda balap, peralatan golf, dan lain-lain;
(5).
Sports Biomechanics (Biomekanika Olahraga),
yaitu
ilmu biomekanika yang digunakan
untuk
meningkatkan efisiensi gerak atlet ketika menampilkan cabang olahraga.
Misalnya
dengan cara, Analisis Teknik, Identifikasi Cidera Olahraga, dan Evaluasi
Program
Latihan.
7. ILMU
PENUNJANG KEPENJASAN
Sosiologi
dan antropologi diantaranya berperan atau berfungsi
sebagai :
(1)
mekanisme peradilan,
(2)
wahana inisiasi dan ritus pubertas,
(3)
wahana untuk memilih jodoh,
(4)
wahana untuk mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan
(5)
wahana ritual kepercayaan,
(6) cara
menunjukan prestise,
(7)wahana
pendidikan, dan sebaginya hingga terus berkembang dalam bentuk yang
bervariasi
hingga kin
Indikator-indikator
prosedur mengajar terdiri dari:
a)
metode, media, dan latihan yang sesuai dengan tujuan pengajaran,
b)
komunikasi dengan peserta didik,
c)
mendemonstrasikan metode mengajar,
d)
mendorong dan menggalakan keterlibatan peserta didik dalam pengajaran,
e)
mendemonstrasikan penguasaan mata pelajaran dan relevansinya,
f)
pengorganisasian ruang, waktu, bahan, dan perlengkapan pengajaran, serta
mengadakan
evaluasi belajar mengajar
8. TEORI
BELAJAR GAGNE
a.
Memberikan perhatian (Gain Attention)
b.
Memberitahu peserta didik tentang tujuan pembelajaran (Inform Learners of
Objectives
c.
Dibangun atas pengetahuan yang telah lalu (Recall of Prior Learning)
d.
Menyajikan pembelajaran sebagai rangsangan (Present Material)
e.
Memberi panduan belajar (Provide Guided Learning)
f.
Menampilkan kinerja (Elicit Performance/Practice)
g.
Memberikan umpan balik (Provide Feedback
h.
Menilai kinerja (Assess Performance)
i.
Meningkatkan retensi/ingatan dan transfer pengetahuan (Enhance Retention
and
Transfer)
Level
Pengetahuan dari Taxonomy Bloom
Knowledge
•
Mengamati dan mengingat kembali informasi
•
Menjelaskan fakta dan terminologi
•
Menyebut tanggal, tempat, dan kejadian
•
Menyebut peraturan dan kategori
Kata
kunci: menulis secara berturutan, menjelaskan,
mengidentifikasi,
menunjukkan, memberi label, menamai
Comprehension
• Memahami informasi
•
Mendapatkan makna dari sebuah informasi
•
Menginterpretasikan fakta
•
Membandingkan dan menunjukkan perbedaan makna
suatu
informasi
•
Menerjemahkan informasi dengan caranya sendiri
•
Memprediksikan hasil dan/atau konskuensi dari suatu
sebab
Kata
kunci: menyimpulkan, menginterpretasikan,
membandingkan,
memprediksikan, mengestimasi,
mendiskusikan,
menunjukkan perbedaan
Application
•
Menggunakan informasi untuk berbagai situasi yang
berbeda
•
Menerapkan metode, konsep, dan prinsip pada situasi
yang baru
•
Menyelesaikan permasalahan dengan informasi yang
telah
dipelajari
Kata
kunci: menerapkan, mendemonstrasikan, melengkapi,
memberi
ilustrasi, melakukan penyesuaian, menguji,
memecahkan
Analysis
•
Mengeruai dari keseluruhan ke bagian bagian
• Mencermati
pola
•
Mencermati pembentukan bagian bagian menjadi
keseluruhan
•
Menemukan makna dan hubungannya
Kata
kunci: menganalisis, menjelaskan secara rinci,
membandingkan,
menaksir nilai, menghubungkan gagasan
Syntesis
•
Membentuk gagasan baru berdasarkan informasi yang
telah
dipelajari
•
Mengeneralisir dari berbagai fakta yang disajikan
•
Menghubungkan informasi dengan cara yang berbed
Kata
kunci: mengintegrasikan, merencanakan, membuat,
merancang,
memformulasikan, menginventarisir, memikirkan
hal baru
Evaluation
•
Membandingkan dan menemukan perbedaan antara
gagasan
dan informasi
•
Mengukur sebuah nilai
•
Mengenali bahan pembicaraan
Kata
kunci: mengukur, mengevaluasi, menguji, memutuskan,
memeringkat,
menjelaskan perbedaan, membuat kesimpulan
akhir
9. TUJUAN PEMBELAJARAN
tujuan
pembelajaran
adalah
arah atau sasaran yang hendak dituju oleh proses pembelajaran
Tujuan
utama berkaitan dengan aspek psikomotor atau fisik, yaitu keterampilan
gerak dan
unsur-unsur fisik (kecepatan, kekuatan, daya tahan, kelincahan dan
unsur
fisik lainya
Dua tujuan
pembelajaran yang dapat dirumuskan, yaitu :
(1)
tujuan utama (main effect); dan
(2)
tujuan penyerta (nurturant effect).
tujuan
pembelajaran
harus
mengandung unsur-unsur yang disebut sebagai ABCD.
❖ A:
Audience artinya SIAPA yang menjadi sasaran dari pembelajaran kita.
Audience
bisa siapa saja peserta pembelajaran, misalnya: peserta pelatihan,
santri,
mahapeserta didik. Dalam hal ini, audience kita adalah peserta didik.
❖ B:
Behaviour adalah PERILAKU apa yang kita harapkan dapat ditunjukkan
oleh peserta
didik setelah mengikuti pembelajaran. Perilaku ini dirumuskan
dengan
kata kerja yang kita tuliskan setelah frase pendahuluan (peserta didik
dapat…).
Perilaku menggambarkan ranah dari pembelajaran. Oleh sebab itu
posisinya
penting dalam merumuskan tujuan pembelajaran Contoh perilaku
ini
adalah: menendang bola (psikomotor), memahami peraturan pertandingan
basket
(kognitif), menunjukkan dukungan (afektif).
❖ C:
Condition merupakan KONDISI dimana perilaku (behavior) tersebut
ditunjukkan
oleh peserta didik. Misalnya, secara berpasangan dengan
temannya,
dalam permainan 3 on 3, menghindari rintangan kayu.
❖ D:
Degree adalah KRITERIA atau tingkat penampilan seperti apa yang kita
harapkan
dari peserta didik. Contohnya: 90% akurat, sebanyak 3 kali, 8 kali
berhasil
dari 10 kesempatan melakukan
1.
Psikomotor.
Peserta didik dapat menggiring bola basket
dengan cara zigzag
2.
Kognitif.
Peserta didik dapat menganalisis setidaknya
3 tanda-tanda (cues) yang benar
dalam servis bulutangkis.
3.
Afektif.
Ketika berpasangan dengan peserta didik yang
keterampilannya lebih rendah,
peserta didik dapat menunjukkan empati
ketika mengumpan dengan arah dan
kecepatan yang sesuai untuk bisa diterima
pasangannya tanpa mengalami
kesulitan
10. MODEL
PEMBELAJARAN AKTIF
guru dan
peserta didik dapat saling tawar menawar dalam
memperoleh
kesempatan dalam perihal perencanaan, pelaksanaan, dan dalam
penilaian
pelaksanaannya. Atau dalam istilah yang di pakainya, Mosston
menyebutnya
setting pre-impact, impact, dan post-impact.
Berikut
gaya mengajar Muska Mosston:
a. Gaya A
Komando (Command Style)
Semua
keputusan dikontrol guru peserta didik hanya melakukan apa yang
diperintahkan
guru. Satu aba-aba, satu respons peserta didik.
b. Gaya B
Latihan (Practice Style)
Guru
memberikan beberapa tugas, peserta didik menentukan di mana, kapan,
bagaimana,
dan tugas mana yang akan dilakukan pertama kali. Guru memberi
umpan
balik
c. Gaya C
Berbalasan (Reciprocal Style)
Satu
peserta didik menjadi pelaku, satu peserta didik lain menjadi pengamat
dan
memberikan umpan balik. Setelah itu, bergantian.
d. Gaya D
Menilai diri sendiri (Self Check Style)
peserta
didik diberi petunjuk untuk bisa menilai penampilan dirinya sendiri.
Pada saat
latihan, peserta didik berusaha menentukan kekurangan dirinya
dan
mencoba memperbaikinya.
e. Gaya E
Partisipatif atau Inklusif (Inclusion Style)
Guru
menentukan tugas pembelajaran yang memiliki target atau kriteria yang
berbeda
tingkat kesulitannya, dan peserta didik diberi keleluasaan untuk
menentukan
tingkat tugas mana yang sesuai dengan kemampuannya.
Dengan
begitu, setiap peserta didik akan merasa berhasil, dan tidak ada yang
merasa
tidak mampu.
f. Gaya F
Penemuan Terbimbing (Guided Discovery)
Guru
membimbing peserta didik ke arah jawaban yang benar melalui
serangkaian
tugas atau permasalahan yang dirancang guru. Guru setiap kali
meluruskan
atau memberikan petunjuk untuk mengarahkan peserta didik
pada
penemuan itu.
g. Gaya G
Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Guru
menyediakan satu tugas atau permasalahan yang akan mengarahkan
peserta
didik pada jawaban yang bisa diterima untuk memecahkan masalah
itu. Oleh
karena itu, jawaban atau pemecahan yang diajukan peserta didik
bisa
bersifat jamak.
h. Gaya
H, I, J Program yang dirancang peserta didik /inisiatif peserta didik
/pengajarandiri
sendiri (Learner designed program/learner initiated/self[1]teaching). Peserta
didik mulai mengambil tanggung jawab untuk apa pun yang
akan
dipelajari serta bagaimana hal itu akan dipelajari
11.
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
F Focus
Mengidentifikasi masalah dengan baik
R Reason
Alasan-alasan
yang diberikan bersifat logis atau tidak untuk
disimpulkan
seperti yang telah ditentukan dalam
permasalahan
I
Inference
Jika
alasan yang dikembangkan adalah tepat, maka alasan
tersebut
harus cukup sampai pada kesimpulan yang
sebenarnya
S
Situation Membandingkan dengan situasi yang sebenarnya
C Clarity
Harus ada
kejelasan istilah maupun penjelasan yang
digunakan
pada argument sehingga tidak terjadi kesalahan
dalam
mengambil kesimpulan
O
Overview Pengecekan terhadap sesuatu yang telah ditemukan,
diputuskan,
diperhatikan, dipelajari, dan disimpulkan
Problem
Solving = proses pembelajaran siswa untuk pemecahan masalah
12. MATERI KONSEP DAN PRINSIP ASSESSMENT, TEKNIK PENILAIAN BERBASIS KELAS, DAN UMPAN BALIK
KKM
dirumuskan dengan memperhatikan tiga aspek:
(1)
karakteristik peserta didik (intake),
(2)
karakteristik mata pelajaran (kompleksitas materi/kompetensi), dan
(3)
kondisi satuan pendidikan (daya dukung) pada proses pencapaian kompetensi.
Penilaian
seharusnya dilaksanakan melalui tiga pendekatan, yaitu:
assessment
of learning (penilaian akhir pembelajaran),
assessment
for learning (penilaian untuk pembelajaran), dan
assessment
as learning (penilaian sebagai pembelajaran )
Penilaian
adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian
hasil belajar peserta didik
Assessment
of learning merupakan penilaian yang dilaksanakan setelah proses
pembelajaran
selesai.misalnya Ujian
Nasional,
ujian sekolah/madrasah, dan berbagai bentuk penilaian sumatif
Assessment
for learning dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan
biasanya
digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses belajar
mengajar.
misalnya tugas, presentasi, proyek, termasuk kuis
Assessment
as learning memiliki fungsi yang mirip dengan assessment for
learning,
yaitu berfungsi sebagai formatif dan dilaksanakan selama proses
pembelajaran
berlangsung. Perbedaannya, assessment as learning melibatkan
peserta
didik secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut.
Peserta
didik diberi pengalaman untuk belajar menjadi penilai bagi dirinya sendiri.
Penilaian
diri (self assessment) dan penilaian antar teman merupakan contoh
assessment
as learning.
Penelitian
tindakan (action research) dikembangkan dengan tujuan untuk mencari
penyelesaian
terhadap problema sosial (termasuk pendidikan)
TEORI BELAJAR - TOKOHNYA
👉Behavioristik
: E.L. Thorndike, J.B. Watson, C.L. Hull, E.R. Guthrie, Ivan Pavlov, dan B.F
Skinner (Pencetus Gage dan Berliner)
👉Kognitif
: J. Piaget, J. Bruner, D. Ausubel, dan Gagne.
👉Konstruktivisme
sosial : Lev Vygotsky
👉Belajar
Sosial : Albert Bandura
👉
Humanistik : D.A. Kolb, P. Honey dan A. Mumford, J. Habermas, B.S. Bloom dan D.
Krathwohl.
0 Komentar