Travelling ke Pulau Seribu Goa.
Desember
tahun 2019 mas Covid dan mbak Korina
baru terdengar desas-desus di kota asalnya sedangkan untuk negara tercinta kita
masih adem,tentrem dan ayem. Seperti biasa Raya memanfaatkan libur semesternya
untuk berkunjung ke pondok indah mertuanya
yang terletak di lereng gunung Lawu tepatnya di Kabupaten Ngawi.
Bersama
keluarga kecilnya suami dan anak semata wayangnya. Mengendarai kendaraan pribadi
dari Kabupaten Jembrana dengan jarak 500 Km. Lama perjalanan yang mereka tempuh sekitar 14-16 jam
tergantung kecepatan mood Mr. Husband mengendarainya.
Hal
biasa bagi Raya setiap perjalanan, ia selalu mabuk, akan tetapi mabuk jalannya
Raya cukup unik jika ia sudah mengeluarkan semua isi yang ada di dalam perutnya.
Maka perjalanan berikutnya lebih aman. Cukup sekali selama perjalanan, jika perjalanan dilakukan 10 hari maka hanya hari pertama saja ia akan mabuk.
Dengan
keadaan seperti itu ia jarang sekali mau di ajak kemana-mana. Suaminya pun
menyarankan jika sudah sampai di rumah jangan kemana-mana cukup menikmati
liburan di rumah orang tuanya saja yang kebetulan seperti suasana villa di gunung. Dua hari tiba di rumah mertuanya, memiliki hobi travelling membuat suami
Raya tidak betah diam di rumah. Ia pun mulai berpikir ingin ke tempat
wisata.
“Aku,
mau jalan ke Jogja.”
“Mau
ngapain?”
“Berwisata!
Kamu gak usah ikut, biar aku sama Aulia.”
Ternyata
suaminya ingin mengunjungi wisata di Jogja bersama anak kami. Raya pun menolak
karena dari Kab. Ngawi ke Jogja bukanlah dekat. Sedangkan baru 2 hari
yang lalu mereka baru saja sampai, penat perjalanan pun belum hilang.
“Jangan,
jauh capek.” Sahut Raya
“Makanya
kamu gak usah ikut, biar aku berdua Aulia saja.”
Suami
Raya masih bersikeras, akhirnya Raya pun memberi tantangan
“Kalau
mau berwisata itu jangan di tempat yang sudah di kunjungi, bosan, gimana kalau ke Pacitan.”
Raya membuka google dan mencari wisata yang
terkenal di Pacitan. Ternyata ada banyak sekali tempat wisata di saana. Yang paling
menarik perhatian Raya adalah Goa Gong. Foto yang banyak orang share di google terlihat keren dan bagus, kebetulan di sana ada mantan presiden RI yang ke- 6 Bapak
Susilo Bambang Yudhoyono yang pernah berfoto saat mengunjungi Goa Gong.
Hari
itu Raya pun berangkat ke Pacitan bersama keluarga kecilnya, tanpa persiapan
tanpa rencana dengan hanya menghandalkan Google Maps. Hal seperti biasa pun
terjadi ini sudah kesekian kalinya ia berwisata menghandalkan Google Maps.
Prediksi perjalanan selama 3 jam oleh map tapi mereka sudah mengetahui jika
perjalanan menuju wisata baik itu gunung, sungai maupun hutan maka jarak tempuh
akan di kalikan 2, berarti sekitar 6 jam perjalanan.
Google
maps mulai mengarahkan perjalanan mereka. Tibalah di jalan sepi, terjal, tanjakan dan
berkelok dan sinyal GPS pun hilang. Perjalanan makin terasa menegangkan di kala
hujan turun. Jalan yang dilintasi pun hanya di kelilingi semak belukar,
pohon-pohon liar, tanjakan,tikungan dan
turunan tajam, di samping kanan jurang dan jalan hanya bisa di lalui 1 kendaraan roda empat saja, jika ada mobil yang melintas lawan arah maka sulit dibayangkan.
Raya
mulai panik hampir 40 menit mereka melintasi jalan tersebut mereka belum
bertemu seorang pun yang melintas.
"Yah, yakin mau melanjuti perjalan?"
Raya membuka pembicaraan yang hampir dari tadi mereka membisu berpikir dalam
pikiran masing-masing, apakah mereka tersesat.
"Apa, kita putar balik aja Yah, dari tadi tidak seorang pun yang melintasi jalan
ini."
"Mau,
putar balik gimana, jalan seperti ini." Jawab suaminya.
Mereka
terpaksa melanjutkan perjalanan. Dalam hati Raya, anak dan suaminya berdoa
agar semua baik-baik saja.
Akhirnya
mereka pun ke luar dari jalan yang menyeramkan tersebut dan bertemu dengan jalan raya yang mulai ramai di lintasi kendaraan. Lelah dan lapar 4 jam di dalam kendaraan mereka pun mampir di salah satu rumah
makan.
“Bu,
ini benar ya jalan menuju ke Goa Gong?” Tanya suami Raya kepada pedagang.
“Nggih
Mas.”
“Masih
jauh Bu?”
“Sekitar
50 Km dari sini.”
“Jalan luar biasa terjal ya bu, kiraain saya tadi tersesat.”
“Nggih
Mas, kemarin juga ada Bus yang melintasi jalan itu karena mengikuti GPS. Akhirnya
gak bisa jalan dan di evakuasi sama warga. Biar selamat nanti Mas kalau jalan
ke sana lagi lemparin aja uang.”
Raya
pun dan suami mengernyitkan dahi.
Tepat
pukul 4 sore Raya dan keluarganya tiba di Goa Gong, benar saja ia harus
menempuh sekitar 6 jam perjalanan dua kali lipat dari prediksi GPS. Perjalanan menegangkan terbayarkan dengan wisata alam yang luar biasa indahnya ciptaan Tuhan. Selain Goa Gong mereka pun mampir ke pantai Klayar dan sungai
Maron.
18 Komentar
Saya pernah ke goa gong..nganter anak2. Bagus dan adem disana
BalasHapusYa bu bagus banget
HapusMantap Bu Rita.
BalasHapusTerimakasih bu Ismi
HapusKeren sis
BalasHapusIya sis ayo main ke sana
HapusMenceritakan dengan gaya bercerita. Tidak membosankan.
BalasHapusTeeima kasih pak D
HapusPacitan dengan goa gongnya yang memesona
BalasHapusPacitan pancen oye
HapusPancitan yang elok
BalasHapusKeren ya bu Pacitan
Hapuskapanya bisa berkunjung ke Goa ya kaya bu Rita 🤔
BalasHapusInsya Allah bu, masih di Indonesia
HapusAduh benar nihhh mas covid dan mbak korinaa iniii, smoga bisa travelling lagi yaa
BalasHapusIya bu semoga bisa travelling lagi
HapusKisah yg lalu,terlalu indah dilupakan ya bu.bagus tempat wisatannya.
BalasHapusYa bu Indonesia amazing
Hapus