Tak Sengaja

 

TAK SENGAJA

 


     

pixabay.com
     Tahun 95 ketika duduk dibangku kelas 6 SD, setiap jam mata pelajaran Penjas, olahraga yang sering dipermainkan di sekolah Tiara adalah bola bakar/ bola kasti.  Dalam satu kelas dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok yang bermain dan kelompok yang berjaga. Sedikit lupa syarat permainannya yang pasti pada saat itu yang ditugaskan di bagian depan adalah teman-teman cowok agar dapat menangkap bola dengan cekatan. Berbeda dengan cewek yang lemah gemulai pasti ditempatkan paling belakang lapangan. Ya anggap saja sebagai pemain cadangan yang hanya sekadar memenuhi formasi. Tak pelak Tiara adalah salah satu yang ditugaskan di paling ujung lapangan.

     

   Tiara pun mengikuti saja perintah dari temannya yang menjadi ketua tim. Permainanpun dimulai sudah 30 menit berjalan. Tim lawan sangat antusias bola yang dipukul dengan kasti  melaju dengan pesat, sehingga tim Tiara tidak berkutik dibuatnya.  Lawan yang tangguh membuat sebagian tim Tiara sudah mulai jenuh ada yang jongkok. Ada yang selonjor pada saat permainan. Tiara awalnya ingin ikut-ikutan duduk berteduh dibelakang lapangan toh, dia juga tidak diandalkan. Tapi… itu tidak  dilakukannya.


        Menjelang menit terakhir tim lawan masih memukul bola dengan sangat keras, bola berwarna hijau itu melambung tinggi ke atas. Tiara memperhatikan bola tersebut ia merasa bola itu akan menuju kepadanya seketika ia mengangkat tangan kanannya dan bola tepat berada digenggamannya. Suasana mendadak berubah tim Tiara bersorak-sorai menepuk tangan meluapkan kegembiraan. Akan tetapi bel sekolah berbunyi menandakan jam pelajaran Penjas telah berakhir. Di dalam kelas semua teman-teman Tiara heboh terkhusus cowok, mereka bercerita dengan antusias mereview apa yang telah terjadi di menit-menit terakhir tersebut. Tiara kebingungan ketika teman-temannya sedang menyusun strategi permainan  berikutnya dan menempatkannya sebagai anggota tim yang diperhitungkan.

 Pentigrafku #2

 

Posting Komentar

8 Komentar

  1. Cerita yang menarik...👍😀

    BalasHapus
  2. Keren Bu Rita, pentigrafnya.
    Saya belum bisa buat pentigraf...

    BalasHapus
  3. Menarik, mengingatkan saya ketika masa SD dulu, pingin rasanya kutuangkan pengalaman masa kecil dulu. Tapi bingung harus mulai dari mana. Adakah kiat yang menulis yg bisa bu Rita bagikan untuk saya, trimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silakan Ibu/bpk tuangkan pengalaman kecil mulai dari yg ingin ditulis biarkan mengalir apa adanya

      Hapus