H |
ari ini
keponakan Tiara datang berlibur ke rumah. Umurnya masih 4 tahun namanya Joni.
Berkulit putih dan berambut pirang membuat ponakannya terlihat seperti anak
bule.
Joni
berjalan menuju teras rumah. Tiara disuruh kakaknya untuk menemani Joni bermain.
Sesampai di teras Joni bertemu dengan anak seumurannya yaitu Joko anak tetangga
rumah.
Saat
itu Joko sedang memegang mobil-mobilan. Joni mendekati Joko karena tertarik
dengan mobil-mobilan yang dipegang teman barunya.
Tingkah
anak balita memang menggemaskan. Tiba-tiba Joni mengambil mainan Joko. Joko
tidak menerima jika mainannya diambil oleh Joni. Joko mempertahankan mainannya
sehingga terjadilah tarik menarik demi mainan tersebut.
Akhirnya
Joko terjatuh dan menangis. Joko tidak terima kemudian ia memukul Joni dengan
mainan mobil tersebut, akhirnya Joni pun menangis ketika Joko hendak memukul
kedua kalinya Tiara melihat kemudian menghampiri kedua bocil itu.
Tiara
menahan Joko agar tidak memukul Joni. Tiara pun memegang lengan Joko. Terlihat ekspresi
Joko seperti mengaba-aba ingin menagis sekencang-kencangnya. Benar saja ketika
ibu Joko datang Tiara masih memegang tangan Joko. Ketika Joko mendengar suara
ibunya ia pun menangis sekencang-kencangnya.
Melihat
tangan anaknya dipegang dan berteriak menangis membuat ibu Joko tidak terima,
ia beranggapan jika Tiara sudah mencubit dan memukul anaknya sehingga anaknya
kesakitan.
“Ei...
Tiara kamu tu udah besar, masak anak kecil kamu cubit sampai seperti itu!”
gumam ibu Joko dengan nada sinis tidak terima dengan perlakuan Tiara kepada
anaknya.
“Nggak,
Tiara nggak cubit, tadi....,”
Belum selesai
Tiara menjelaskan ibu Joko menghardik untuk kedua kali.
“Sudah
salah, masih membantah. Jelas-jelas aku lihat dengan mata kepalaku sendiri kamu
mencubit anakku!” Emosi ibu Joko makin meledak sehingga nenek Joko pun ikut keluar.
Ibu
Joko menjelaskan peristiwa seperti apa yang ia duga kepada ibunya. Bertambah
sinislah keluarga itu pada Tiara.
Tiara
mengajak Joni masuk ke dalam rumah. Dalam pikirannya mengapa orang dewasa
seringnya menyalahkan tanpa menerima penjelasan terlebih dahulu. Tiara merasa kesal
ia dianggap telah mencubit Joko hingga kesakitan.
***
Tiara sedang bermain di rumah Eli.
Saat itu ibu Eli sedang kedatangan tamu seorang ibu dengan bayi usia sekitar 5
bulan. Setibanya di rumah Eli, si ibu bayi kebelet hendak kebelakang.
Ia pun meletakkan bayinya di lantai
dengan alas tempat tidur tipis bayi. Sesaat ditinggal ibu si bayi terbangun dan
menangis. Tiara yang melihat ingin menenangkannya agar tidak menangis. Ia pun
menepuk-nepuk pelan paha si bayi tapi, tidak kunjung berhenti menangis.
Akhirnya ia berkeinginan untuk menggendong si bayi. Baru saja ia pegang kepala
si bayi dan baru terangkat sekitar 5 cm si ibu bayi datang membuat Tiara gegau sehingga ia melepaskan tangannya.
Si bayi menangis kencang sepertinya
karena kaget, tapi si ibu bayi tidak menerima ia beranggapan jika Tiara sudah
menghentak kepala anaknya. Lagi-lagi Tiara disalahkan tanpa menerima penjelasan
darinya. Tiara pun akhirnya menyesali diri sendiri karena niat baiknya berubah
menjadi kesalahpahaman.
6 Komentar
Waduh kok jadi kacau ya?? Padahal niatnya baik. Ternyata tidak semua niat baik kita bisa diterima oleh orang lain. Semoga Tiara nggak apes lagi.
BalasHapusSemoga tidak apes
HapusMantap sambungan ceritanya.
BalasHapusterimakasih bunda
HapusKasihan Tiara selalu dianggap salah...Eh mana logat padangnyo indak ado uni?
BalasHapusiyo indak ado di scene iko
Hapus