Terkadang hati dan pikiran bagai
syair lagu tak berirama -Rita Wati-
P |
ak Edi dosen baru mengajar mata kuliah Logika Algoritma. Mata kuliah yang benar-benar menggunakan logika bayangkan saja sebenarnya computer yang kita gunakan selama ini hanya mengenal bilangan biner angka satu dan nol.
Tapi sungguh cerdasnya manusia
sehingga bilangan itu bisa menjadi angka, abjad, symbol, gambar dan sebagainya. Dimana angka
satu yang dialiri oleh arus listrik sedangkan angka nol tidak mempunyai
arus.
Bisa dibayangkan kalau memang betul-betul bilangan binner itu belum dikonversikan kita harus tahu rumus untuk menciptakan huruf misalkan untuk satu huruf angkanya sebesar 36, bilangan decimalnya untuk angka tersebut yang dibinerkan menjadi 100100.
Kalau saja sampai sekarang tidak
dikonversikan mungkin Tiara yakin banyak orang yang tidak tertarik dengan
computer. Gila aja untuk mengetik huruf (a) kita harus menghafal bilangan
100100, belum lagi huruf (b) sampai (z), dijamin deh mendingan orang pakai
mesin ketik manual dari pada computer.
Karena otak manusia agak sulit untuk menghafal angka dari pada kata-kata, seperti alamat-alamat yang ada diwebsite. Kita ketahui begitu banyak nama-nama web seperti google.com, sparepartlaptopmurah.com, liputan6.com, yahoo.com dan lain sebagainya.
Sebenarnya didalam sistem jaringan
computer tidak pernah mengenal kata-kata itu tetapi itu semua merupakan kode
dari alamat Internet Protocol Addresnya.
Seperti localhost yaitu alamat
computer untuk mengenal dirinya sendiri merupakan kode dari 127.0.0.1.
Jika ingin
tahu IP Address dari yahoo. Cek aja dengan cara ping yahoo.com maka secara
otomatis akan ditampilkan configurasi dari yahoo dan kita akan mengetahui
alamat IP dari Yahoo yang sesungguhnya merupakan angka. Duh kok malah Tiara
yang jadi dosen.
Terus apa hubungannya dengan Pak Edi
dosen mata kuliah Logika Algoritma. Ya
Karena mata kuliah ini cukup sulit, hanya beberapa bab saja yang mudah, membuat
Tiara dan temannya sering tidak konsen kalau mengikuti mata kuliah ini. Untung
saja Pak Edi masih single user dan
cukup manis di mata mahasiswinya sehingga mereka masih betah mengikuti kuliah Pak
Edi yang 4 sks itu.
Terkadang ketika sang dosen sedang
menerangkan materi, banyak sekali aksi-aksi dari teman Tiara khususnya para
kelompok gaulisme. Tiara tidak menyangka kalau banyak temannya yang mengerjakan
dosen ini dengan cara mengirim message atau surat kaleng yaitu melalui email.
Sewaktu ujian akhir tentu saja ekstra belajar selain sulit juga bobot cukup
banyak 4 sks.
Siang pukul 1 ketika Tiara
berkunjung ke tempat Fitri ternyata ada beberapa orang teman sekelas Tiara yang
sedang berkumpul di sana. Mereka sedang membahas ujian mata kuliah Logika
Algoritma tadi pagi. Mereka tertawa terbahak-bahak ternyata banyak yang menulis
dilembar jawaban maaf pak saya tidak bisa. Tidak ada rasa khawatir sedikitpun
diwajah mereka.
“Ah, pak Edi gampang tinggal di calling aja nilai berubah,” ucap Hana
sambil tertawa girang.
Bebera minggu kemudian, terdengar kabar Risti teman sekelas Tiara mulai mencari perhatian pak Edi. Risti memiliki wajah imut, cantik dan yang pasti membuat mata pria tidak berkedip jika baru jumpa pertama kali.
Risti
memulai strategi untuk menarik perhatian dosen logika itu. Pak Edi adalah
korban PHP yang kesekian. Tapi sebagai sorang dosen beliau cukup bijaksana, Tidak terlalu menanggapi perhatian yang diberi
Risti. Semua mengira awalnya jika si dosen akan takluk terhadap Risti. Akan
tetapi salah, sikap Pak Edi biasa saja terhadap Risti..
Hari ini
kelas Tiara mendapat materi tentang konversi bilangan biner, hexadecimal pada
mata kuliah algoritma. Pada awalnya, Tiara mengira materi ini sangat sulit karena Tiara kurang suka dengan pelajaran menghitung.
Akhirnya Tiara banyak bertanya pada Pak Edi. Padahal teman-temannya tidak
antusias sama sekali megikuti mata kuliah tersebut.
Sejak saat
itu Pak Edi mengenal Tiara. Pada akhirnya setiap di kelas ketika menjelaskan
jika tidak ada yang bertanya atau kebingungan, Pak Edi selalu menunjuk Tiara untuk
menjawab atau mengerjakan contoh soal darinya.
Tanpa terasa
semester 5 telah berakhir. Tinggal menunggu pelaksanaan UAS.
Suatu pagi saat pelaksaan UAS Mata Kuliah Logika
Algoritma Pak Edi menghampiri Tiara dan memberikan secarik kertas kepadanya.
”Bacanya
kalau sudah sampai dikos ya!” ucap Pak Edy pada Tiara.
”Siap Pak,”
jawab Tiara.
Awalnya
Tiara cukup penasaran, tapi dengan kegiatan rutin yang banyak membuat dia lupa
dengan secarik kertas dari sang dosen.
Keesokan
pagi, Pak Edi menghampirinya.
”Tir, bagaimana dengan tawaran saya?”
”Tawaran? Tawaran apa Pak,” balasnya.
”Tawaran dari
surat yang saya berikan kemarin.”
”Oh, maaf
pak, saya belum membacanya,” ucap Tiara.
”Kalau gitu
baca dulu ya! Saya tungu jawabannya,” Pak Edi tersenyum sambil berlalu dari
hadapannya.
Tiara mengernyitkan dahinya, ia
mulai berpikir, apa kira-kira tawaran yang diberikan oleh si dosen. Yang pasti
surat itu sudah tidak bisa dibaca karena kelupaan saat ia mencuci pakaian dan sudah ia buang di tempat sampah.
Jembrana 4 Februari
2021
Naskah Lomba Hari ke-4
NPA:22010300468
6 Komentar
Ceritanya asyik
BalasHapusTq Bu Yuli
Hapustragisnya ...hehe
BalasHapusBegitulah
HapusWaah sepertinya surat itu meminta tiara nnti jadi asisten dosen..atau.jangan jangan...
BalasHapusNah jadi penasaran ya
Hapus