Diajarin TIK oleh Orang Hongkong

 


Bosan itulah yang ada dipikiranku saat ini. Malas menulis sedikit-sedikit mulai menghantui. Bahkan saat tantangan Kamis Menulis pun hampir diabaikan.


Tepat pukul 21:50 WITA ide menulis muncul di dalam benak. Ketika membuka facebook sekolah. Melihat sebuah foto bersama salah satu Dejavato volunteer dari Hongkong membuat saya terinspirasi untuk menulis.


Saat itu Hules dan 2 volunteer lainnya yang berasal dari Hongkong dan Vietnam mendapatkan tugas menjadi relawan di sekolah kami SMP Negeri 2 Mendoyo.


Sekolah kami termasuk yang cukup beruntung sering dikunjungi relawan dari Dejavato Foundation. Hules Volunteer dari Hongkong saat itu ia ingin mengajarkan TIK untuk siswa-siswi kami.


Saya sebagai guru TIK ikut mendampingi saat ia mengajar di Lab Komputer. Siswa kami sangat antusias walaupun bahasa yang digunakan adalah Bahasa Inggris akan tetapi saya bantu menterjemahkan ketika Hules sedang menjelaskan materi.


Selama dua minggu mereka melakukan kegiatan sebagai relawan di sekolah membuat siswa-siswi kami sangat bersemangat dalam belajar. Moment tak terlupakan adalah moment perpisahan dimana relawan Huyen dari Vietnam menyanyikan lagu Jikalau Kau Cinta by Judika.






Relawan dari Dejavato Volunteer sudah 9 kali berkunjung ke sekolah kami, sejak tahun 2011. Biasanya setahun sekali, akan tetapi 3 tahun terakhir setahun 2 kali kami menerima volunteer di sekolah. 

Mereka berasal dari berbagai negara, ada yang berasal dari Inggris, Amerika, Jepang, Hongkong, Korea, Vietnam, Itali, dan sebagainya. Terakhir bulan Februari tahun 2020 kunjungan terakhir sebelum pandemi tersebar ke seluruh dunia.


Semoga pandemi segera berlalu sehinga aktivitas seperti biasa dapat terlaksana, salah satunya mendapat kunjungan dari Dejavato Volunteer.



 

 

 

Posting Komentar

28 Komentar

  1. Luar biasa
    Pengalaman yang tidak akan terlupa

    Boleh dikenalkan siapa gerangan dua wanita yang mengapit Ibu Rita. Heheheh

    BalasHapus
  2. Nah, belajar dari orang asing, pasti ada ilmu baru yang bisa didapatkan. Memperluas cakrawala pemahaman, pengetahuan, dan pengalaman.

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar pak Rizky, perlu adanya pertukaran pelajar atau guru untuk menambah wawasan terutama model pembelajaran yang digunakan.

      Hapus
  3. Video sekolahnya bagus sekali dan jernih ...apa itu Made in valunteer Hongkong itu ya. Megah sekolahnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang di bawah made volunteer yang buatan sekolah ada di youtube juga.

      Hapus
  4. Pengalaman luar biasa. Pasti tidak akan bisa terlupakan. Semoga kapan-kapan ada yang nyasar ke Lombok juga. Ha ha ha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar Pak Mo, semoga next nyasar ke Lombok

      Hapus
  5. Informatif dan menambah pengetahuan. Hal yang sangat langka, bahkan belum pernah kami temui di daerah kami.

    BalasHapus
  6. Kegiatan sekolah yg luar biasa, sangat memotivasi siswa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar Ambu siswa jadi antusias karena diajar oleh orang asing

      Hapus
  7. Pengalaman yang luar biasa. Bisa belajar langsung dari mereka. Superb.

    BalasHapus
  8. Waaah senangnya dikunjungi volunteers. Selalu bikin anak antusias.

    BalasHapus
  9. Aduh senangnya bisa belajar dan bertemu dengan orang dari berbagai negara. Luar biasa. Kesempatan yang sangat langka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tul Pak Beje kesempatan yang sangat langka, karena tidak semua sekolah yang mendapatkan kesempatan ini.

      Hapus
  10. Wah beruntung sekali sekolah buk Ditta dapat kunjungan relawan asing hampir setiap tahun gimana tuh caranya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar bu Neli, saya Rita Bu :). Kerjasama bu , bisa diajukan ke Dejavato Foundation. Kebetulan kalau sekolah kami mereka yang mengajukan sendiri.

      Hapus
  11. Waaw amazing bu rita... Belajar langsung dengan orang hongkong.. .

    BalasHapus
  12. Senengnya bisa dikunjungi volunteer, Pasti banyak ilmu didapat. Salut, Bu

    BalasHapus
  13. Boleh dikenalin dong, hihi sapa tau eh dapat jodoh dari sana hhe

    BalasHapus