Ketika SD aku pernah menonton
film India tentang keluarga kecil yang harmonis, akan tetapi sang istri
memiliki penyakit asma. Ketika kambuh ia selalu membawa obat oral yang di
semprotkan ke dalam mulut.
Kekacauan bermula ketika ia
memiliki pembantu rumah tangga. Pembantu ini memiliki misi balas dendam kepada
majikan barunya. Alasannya karena ia tidak terima karena sang majikan pria yang
merupakan pengacara telah menjerumuskan suaminya ke penjara. Kesedihannya
semakin menjadi ketika anak yang baru dilahirkannya meninggal dunia.
Akhirnya ia berpura-pura untuk
melamar menjadi ART di rumah targetnya. Perlahan-lahan si pembantu ingin
menguasai suami, anak dan rumah majikannya. Hingga suatu hari ia ingin membunuh
majikan perempuannya dengan perlahan-lahan dengan cara semua obat asma majikannya
di buang.
Terpampang jelas di mata adegan
majikan perempuan dengan nafas tersengal-sengat mencari obat oral sesak
nafasnya.
Film puluhan tahun lalu kini
terngiang kembali. Manakala nafasku terasa sesak. Aku mengenal asma ini kurang
lebih dua tahun lalu, dimana saat itu sedang terjadi banjir dilingkungan
rumahku.
Tiba-tiba aku sulit sekali
bernafas dan nafas terasa sesak. Saat itu aku tidak tahu harus melakukan apa.
Seketika aku teringat seorang
teman seperjuangan yang sudah lama mengalami asma. Ketika tidur bersamanya
nafasnya terdengar suara yang cukup keras seolah aku dapat merasakan betapa sukarnya ia
bernafas.
Ternyata begini rasanya, nafas
sesak, sulit bernafas, tidak bisa dibawa berbaring untuk sedikit melegakan hanya posisi duduk dengan wajah menghadap ke bawah.
Aku menghubunginya apa yang
harus kulakukan. Ia menjawab jika sesak bisa diuap. Aku bingung di luar rumah
sedang banjir. Akhirnya Aku hanya bisa searching di google bagaimana cara
meredakan sesak nafas salah satunya dengan minum wedang jahe.
Saat itu aku buru-buru untuk
membuat wedang jahe. Alhamdulillah seketika sedikit merasa lega. Sejak kejadian
itu aku selalu waspada jika asma ini akan kambuh kembali. Alhamdulillah setelah
kejadian itu tidak pernah terjadi asma lagi. Akan tetapi ketika capek, kena
debu dan batuk nafas mulai mengeluarkan bunyi khas.... sengal.
Setahun kemudian ketika mudik
saat lebaran kejadian itu muncul lagi. Tidak memiliki persiapan bekal obat
sesak. Seketika asmaku kambuh, nafasku tersengal dan hampir tidak bisa
bernafas.
Aku meminta kepada suamiku agar
dibuatkan wedang jahe akan tetapi masih tidak mempan. Akhirnya suamiku langsung
mengajakku ke UGD Puskesmas kecamatan dan segera ditangani dengan melakukan
penguapan. Itulah uap pertama kali yang kurasakan. Alhamdulillah sesak
menghilang dan dada terasa lega. Kemungkinan asmaku muncul karena cuaca yang
sangat dingin.
Setelah penguapan aku hampir
lupa jika aku memiliki asma, karena sudah lama tidak pernah kambuh. Bahkan kegiatan padat sudah menjadi santapanku setiap hari. Akan
tetapi tadi malam asmaku kambuh lagi.
Memang sih ada alasannya, karena aku
kelelahan memasang stiker wallpaper. Memang pekerjaan itu telah dibantu oleh
suamiku akan tetapi karena kurang rapi
dan berkerut membuatku menjadi tidak puas hati.
Akhirnya aku membantunya dan
turun naik tangga. Baru selesai 3 meter pada dinding yang menghadap ke barat
kami meninggalkan semua pekerjaan dengan begitu saja langsung segera mandi dan
berangkat ke pengajian yang lokasinya sekitar 30Km dari rumah.
Acara pengajian berlangsung
cukup lama hingga pukul lima sore baru kami kembali ke rumah. Rumah yang masih
berantakan dengan pekerjaan yang belum selesai. Saat itu aku sudah mulai
merasakan kelelahan, akan tetapi tidak kuhiraukan.
Tuhan sebenarnya sudah memberikan insting, jika akan terjadi pada tubuh manusia. Akan tetapi ia sering tidak menghiraukannya.
Melihat semua yang masih
berantakan membuat pikiran tidak tenang. Pekerjaan rumah selesai kubereskan.
Malam setelah Isya suamiku masih ingin melanjutkan penempelan wallpaper stiker
yang masih tersisa 3 lembar yang telah tergunting.
Kembali lagi aku membantunya,
karena pekerjaan ini tidak bisa dilakukan sendiri. Lagi-dan lagi stiker
tertempel kurang rapi kembali lagi aku membenarkannya.
Nafas semakin tersengal tapi
merasa tanggung akhirnya diselesaikan sedikit pekerjaan untuk malam ini.
Setelah selesai semua berubah asma benar-benar kumat.
Aku belum terpikir untuk
melakukan tindakan uap, aku masih saja menghandalkan wedangjahe habatusauda. Lagi
dan lagi tidak terlalu banyak membantuku.
Aku kepikiran dengan obat asma
yang pernah ku beli akan tetapi tidak tahu diletakkan dimana.
Akhirnya aku pasrah malam itu
aku hanya berusaha menenangkan diri agar terlelap tidur. Tapi tidak bisa.
Hingga tidur ayam yang sebentar-bentar terjaga karena nafas yang serasa berat.
Keesokan pagi masih saja aku tidak kepikiran untuk melakukan uap. Aku merasa agak sedikit reda. Tapi masih saja tersengal. Satu jam kemudian nafasku semakin tersengal aku segera meminta suamiku untuk ke dokter. Alhamdulillah setelah diuap nafas benar-benar reda.
Dari pengalaman ini aku harus
selalu waspada. Karena sudah beberapa kali kambuh secara tiba-tiba walaupun dengan
rentang yang sangat jauh.
Banyak faktor yang menyebabkan sesorang mengidap penyakit asma. Bukan hanya karena faktor keturunan, faktor alam seperti : debu, kedinginan, kecapean dll bisa menyebabkan seseorang menjadi asma.
Berikut ini 5 hal yang harus dilakukan dan dihindari bagi pengidap asma.
Hal-hal yang harus dihindari untuk pengidap asma.
- Jangan terlalu memforsirkan pekerjaan karena tidak boleh capek.
- Hindari debu.
- Hindari tempat yang terlau dingin.
- Jangan stress
- Jangan sering bermain dengan kucing karena rawan bulunya yang rontok.
Yang harus dilakukan untuk pengidap asma.
- Makan makanan sehat.
- Selalu tersedia obat asma
- Sering-seringlah minum hangat apalagi jika ditambah jahe, lemon, serei, kayu manis runtuk imun.
- Segera ke RS, puskesmas atau klinik yang terdekat jika asmanya sudah akut hingga sulit bernafas.
9 Komentar
Subhanallah...
BalasHapusNikmatnya kesehatan. Oksigen yang diberikan Allah ini gratis, tetapi bagi sebagian orang yang mengidap asma, tidak gampang untuk menghirup udara yang gratis tersebut.
Menanggapi masalah ini, saya teringat dari Ustadz Adi Hidayat. Segala sesuatu, baik itu musibah maupun ujian, pastilah diberikan Allah kepada orang yang mampu untuk menyelesaikannya atau melaluinya. Jadi, ketika Ibu diberikan penyakit asma ini, yakinlah bahwa Allah sudah mengukur batas kemampuan Ibu. Selain itu, jika bersabar, maka tentu pahala dari Allah akan sangat besar.
Semoga tetap sehat Bu, dan tidak kena asma lagi. Aamiin...
Jika mendadak kumat kondisi darurat bisa dibuatkan uap dengan merebus air dan uapnya dihirup
BalasHapusSemoga lekas sembuh bu Rita
Terimakasih bu Rita sharingnya.. Nikmat sehat yang kita peroleh harus kita jaga dan manfaatkan sebaik mungkin. Jangan trlalu lelah terposir dengan pekerjaan sesekali istirahatlah..
BalasHapusTerimakasih sudah berbagi pengalaman Bu
BalasHapusete saya waktu sakit asma, disarankan makan hati unta.
Alhamdulillah setelah makan hati unta tidak pernah kambuh lagi Asmanya
Suami menderita asma, setelah itu disarankan sama tetangga untuk mengkonsumsi daging kelinci. Alhamdulillah sampai saat ini jarang kambuh.
BalasHapusTerima kasih sharingnya Bu Rita ...
BalasHapusSemoga Asma nya tidak kambuh lagi dan selalu sehat. Sebaiknya membawa spray asma inhaler, untuk jaga jaga dengan bahan aktif Salbutamol
BalasHapusTerima kasih sharing nya. Semoga sehat selalu...
BalasHapusSangat bermanfaat Bu.
BalasHapusSemoga Bu Rita sehat walafiat