Sejak
tiga bulan terakhir ini malam mingguku menjadi lebih bermakna. Mendapat
kesempatan menjadi moderator dalam acara webinar APKS yang diprakarsai oleh
Omjay.
Tadi
malam saya mendapat kesempatan mendampingi seorang profesor yang telah memiliki
66 buku baik itu solo maupun mandiri,
serta ratusan artikel yang telah beliau tulis baik itu tentang literasi, sastra dan budaya yang
telah terbit di media cetak dan online dalam negeri maupun luar negeri. Beliau
adalah Prof.Much Khoiri yang memiliki nama pena Mr. Emcho.
Sehari sebelum kegiatan saya menghubungi Mr.Emcho melalui pesan WA. Tidak memerlukan waktu lama pesan saya langsung dibalas oleh beliau. Tidak lupa saya meminta profil beliau sebagai perkenalan narasumber pada saat webinar nanti. Kemudian beliau mengirimkan link profil berikut ini Profil Much Khoiri
Saya pun mulai membaca profil Mr.Emcho luar biasa, salut begitu banyak karya yang telah ditorehkannya. Saya menjadi antusias menjadi moderator dengan kapasitas narasumber yang sangat luarbiasa.
Sabtu
tanggal 19 Juni tahun 2021, kegiatan webinar dilaksanakan. Mr.Emcho memulai perkenalan
beliau dengan menunjukkan search engine raksasa milik google. Saat itu Mr.Emcho
ingin memberitahukan kepada peserta dari mesin ajaib tersebut semua tulisan yang
kita cari akan ditampilkan selama tulisan kita telah kita share di media
online.
Mr.emcho
mulai mencontohkan dengan mengetik namanya Much Khoiri ternyata benar berbagai
tulisannya yang telah ia tuangkan baik itu dalam blog, buku, jurnal artikel
tampil di mesin pencarian search engine.
Tema
webinar pada malam hari ini tentang Merawat Spirit Literasi Setiap Hari. Tema
ini sangat sesuai untuk peserta webinar. Baik yang baru memulai menulis ataupun
yang telah menulis dan berhasil menerbitkan buku.
Setiap
orang pasti bisa menulis hanya saja untuk konsisten menulis setiap hari tidak
semua orang sanggup melakukannya. Mr. Emcho sampai memiliki semboyan Write or
Die yang memiliki makna Menulis atau Mati. Di sini Mr.Emcho memiliki sikap yang
tegas terhadap dirinya jika ia tidak menulis maka ia telah mati.
Dunia Penulis = Dunia Literasi
- Dunia yang dijalani penulis hakikatnya adalah dunia literasi.
- Penulis menghayati iqra (membaca), berkeluarga, bermasyarakat, terlibat dalam hidup berbudaya, melek teknologi, bermedia sosial, meniti karir yang disukai, dan sebagainya.
- Penulis pastilah menulis—mengekspresikan dan mengkomunikasikan—gagasan dan imajinasinya untuk beriur dalam membangun kebudayaan dan peradaban.
- Singkat kata, penulis menjalani multi-literasi (hampir) setiap hari.
Penulis dan Unsur (Multi-)Literasi
- Literasi dini (early literacy)
- Literasi dasar (basic literacy)
- Literasi perpustakaan (library literacy)
- Literasi media (media literacy)
- Literasi teknologi/digital (technology literacy)
- Literasi visual (visual literacy)
Setidaknya Penulis melakukan
- ·
Literasi baca tulis
- ·
Literasi numerasi
- ·
Literasi sains
- ·
Literasi Finansial
- ·
Literasi Digital
- ·
Literasi Budaya & Kewarganegaraan,
Beberapa tips yang diberikan Mr.Emcho dalam Merawat Spirit Literasi Setiap Hari antara lain adalah :
Mengapa Spirit Harus Dirawat?
- Ibarat obor atau perapian, spirit berliterasi juga harus dijaga baranya. Ibarat cinta, ia juga dirawat keromantisannya.
- Ibarat iman, spirit literasi itu dinamis dan fluktuatif (naik turun), sebab itu, ia harus dirawat agar tidak terjun bebas dan mati.
- Jika sampai mati, spirit literasi sangat sulit untuk dibangkitkan kembali. Perlu dosis lebih untuk membuatnya bangun!
- Sebab itu, tiada pilihan lain: Rawat spirit literasi dengan segenap hati.
Bagaimana Merawat Berliterasi? (1)
Membaca yang paling disukai setiap hari
Membaca (iqra) itu wajib
Baca
istikomah meski hanya ngemil
Membaca meningkatkan prior knowledge
Membaca itu syarat utama jadi penulis
Bacalah setiap hari.
Menulis yang paling disukai setiap hari
Menulis itu perlu proses
Proses menulis harus dijalani dengan ikhlas.
Keikhlasan hadir karena niat ibadah.
Semboyanlah: Menulis setiap hari.
Semboyanlah: Write or Die
Bagaimana Merawat Berliterasi? (2)
Berjejaring dengan komunitas offline dan online (FB, WAG, IG), tempat asah-asih-asuh. Lakukan kolaborasi, kerjasama, saling-support.
Bertemu dengan penulis atau budayawan senior (berpengalaman). Berguru pada mereka dengan sabar (kritik dan saran).
Hadir dalam forum diskusi para penulis atau budayawan—offline dan online. Simak sebaikbaiknya.
Posisikan diri sebagai manusia pembelajar sepanjang hayat.
5 Komentar
Bagus sekali materinya
BalasHapusSemoga semakin banyak narsum seperti Mr. Emcho
BalasHapusIya keren, aamiin Omjay
BalasHapusLuar biasa... Bunda Rita, trimks share ilmunya mantap
BalasHapusMantap Bu Rita, 👍🏼
BalasHapus