Kiat Pejuang LDR Dalam Merawat Keluarga Agar Tetap Harmonis

KIAT PEJUANG
   LDR 

Dalam Merawat Keluarga Agar Tetap Harmonis

  


 

P

otongan lirik dalam lagu Keluarga Cemara memiliki makna yang sangat dalam. Tidak ada harta yang paling indah dan penuh makna selain keluarga. Dapat berkumpul dengan keluarga adalah salah satu kebahagiaan yang tiada tara. Begitulah yang dirasakan oleh semua keluarga di dunia.


Akan tetapi tidak semua keluarga bisa merasakan hal tersebut. Ada sebagian keluarga yang terpaksa Ayah dan Bundanya menjalin hubungan jarak jauh  atau istilah populer  Long Distance Relationship (LDR).


Long Distance Relationship atau disingkat dengan (LDR) adalah menjalin hubungan jarak jauh dimana antara suami dan isteri tidak tinggal satu atap dan intensitas bertemunya tidak setiap hari. Ada yang hanya seminggu sekali, sebulan sekali bahkan yang ekstrimnya hingga bertahun-tahun baru bisa mendapatkan kesempatan untuk bertemu.

 

Menjalin hubungan LDR antara suami dan isteri tidaklah mudah terlebih jika telah memiliki anak ditambah lagi dengan tempat tinggal yang jauh dari orangtua baik dari pihak suami maupun isteri.


Tidak ada pasangan yang telah menikah menginginkan LDR.  Semua tidak lepas dari faktor ekonomi, pekerjaan maupun pendidikan. Mereka harus berpisah untuk sementara waktu dengan harapan setelah itu kehidupan keluarga mereka akan menjadi lebih baik secara finansial.





Begitupula yang saya rasakan 10 tahun lalu. Saya dan suami menjalani LDR selama 5 tahun. Suami saya berada di Kota Denpasar saya berada di Kab. Jembrana. Terpisah jarak sekitar 120 Km membuat kami hanya bertemu di hari Sabtu dan Minggu.


Alasan pekerjaanlah yang membuat kami rela menjalin LDR. Tentu saja semua itu tidak lepas untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak membuat kami siap menjalaninya. Suka dan duka pasti ada apalagi kami benar-benar perantauan tidak ada sanak famili di sini. Pada saat itu kami baru memiliki seorang putri yang  berusia 26 bulan. 



Setelah memutuskan untuk LDR setiap hari Senin hingga Jumat saya hanya berdua dengan anak. Banyak peristiwa yang kami alami ketika hanya berdua saja di rumah. Kebingungan ketika listrik mati, anak sakit, rewel ditengah  malam hingga terbangun dan keluar rumah untuk mencari ayahnya, anak terpaksa ditinggal sendiri atau dititipkan ketetangga karena pekerjaan darurat dan lain sebagainya. Kejadian seperti itu menjadi santapan bagi keluarga pejuang LDR.


Pada saat seperti itu kadang perasaan menyesal hadir karena telah mengambil keputusan untuk LDR. Mengapa saya mau menjalani hidup seperti ini? Tidak hanya jauh dari orang tua tapi juga jauh dari suami. 


Akhirnya lima tahun menjalani LDR kamipun dengan mantap memutuskan untuk  berkumpul kembali dengan keluarga kecil kami. Dengan konsekuensi suami berhenti dari pekerjaannya dan mulai merintis pekerjaan kembali dari nol.


Alhamdulillah dengan tekad dan keyakinan yang kuat berkumpul dengan keluarga jauh lebih berkah dan membahagiakan. Benar saja kekhawatiran kami tentang rezeki hanya sesaat. 


"Bukankah Allah yang telah mengatur urusan rezeki, jodoh dan maut. Tugas kita sebagai insan yang hidup di dunia hanya ikhtiar, doa dan tawakal."


Berdasarkan pengalaman tersebut, saya ingin berbagi tips atau kiat untuk para pejuang LDR dalam membina rumah tangga agar keluarga tetap harmonis selama menjalaninya.


Berikut 5 Hal yang Harus Dilakukan Selama LDR.


1. Saling Percaya Menjadi Modal Utama.

Dalam membangun bahtera Rumah Tangga tentu saja Ayah dan Bunda harus menanamkan sikap saling percaya.  Dengan begitu akan meminimalisir pertengkaran. 

Ayah dan Bunda akan memiliki banyak waktu untuk hal-hal positif lainnya daripada saling curiga. Hilangnya kepercayaan terhadap pasangan akan membuang waktu dengan sia-sia. Hati dan pikiran Ayah dan Bunda menjadi tidak tenang, karena memikirkan jangan-jangan sedang begini dan begitu yang menuduh diantara mereka telah melakukan perselingkuhan.


2. Komunikasi Mengobati Rindu di Hati

Komunikasi adalah obat bagi pejuang LDR yang sedang rindu kepada pasangannya. Ayah dan Bunda harus bisa menjaga komunikasi yang baik. Satu-satunya jalan untuk tetap keep in touch dengan pasangan LDR harus sesering mungkin berkomunikasi.


Usahakan Ayah dan Bunda membuat jadwal tertentu agar komunikasi berjalan lancar tanpa ada gangguan pekerjaan atau lainnya.


Banyak aplikasi yang bisa digunakan seperti WA, Line, Telegram dan lainnya. Gunakan aplikasi yang menyenangkan dan upayakan melakukan panggilan video call agar bisa saling bertatap muka. Selain bisa mengobati rindu, Ayah dan Bunda juga akan merasa lebih dekat walaupun terpisah jarak dan waktu.


3. Tetap Update Dengan Online Date (Kencan Online)

Pejuang LDR bisa melakukan nge-date online dengan pasangannya masing-masing. Walaupun LDR Ayah dan Bunda tetap bisa nonton film bareng, nyanyi bareng dengan cara live streaming.


Dari kegiatan tersebut Ayah dan Bunda bisa saling diskusi, bisa saling mengomentari film yang sedang ditonton. Manfaat laint nge-date online  dapat membangun kembali chemistry diantara Ayah dan Bunda.


4. Refreshing dengan Meluangkan Waktu Me Time 

Pejuang LDR harus memiliki waktu khusus untuk dirinya sendiri. Refereshing ke pantai atau melakukan kegiatan sesuai hobi dapat membuat Ayah dan Bunda terlihat segar.

Beri waktu untuk pasangan merefreshkan diri. Hindari menelfon terlalu sering dalam waktu yang lama hal tersebut akan  membuat pasangan mudah jenuh. Akibatnya bukan harmonis malah jadi bete karena selalu ditelfon melulu.


5. Meningkat Iman dan Takwa.

Pasangan LDR tentu saja memiliki permasalahan yang cukup rumit. Jarak yang memisahkan keduanya membuat keduanya harus bisa menahan gejolak asmara ketika hasrat tersebut muncul. Maka dari itu meningkatkan keimanan dengan cara menjaga ibadah menurut agama yang diyakininya diharapkan dapat menahan dari perbuatan dosa terutama zina yang merupakan Masalah Dalam Pernikahan.


Tiga Hal Untuk Mengatasi Kecanggungan Ketika Bertemu Kembali 



Sekian lama tidak berjumpa tentu saja membuat canggung  ketika bertemu kembali, apalagi setelah bertahun-tahun lamanya. Untuk mengatasi kecanggungan tersebut ada 3 hal yang harus dilakukan oleh Ayah dan Bunda yaitu:

1. Berikan waktu kepada pasangan Ayah atau Bunda untuk beristirahat terlebih dahulu ketika baru tiba di rumah.

2. Bangun chemistry diantara suami isteri dengan menyediakan waktu khusus untuk berdua.

3. Lihat mood pasangan jika ingin bercinta harus sama-sama siap agar satu sama lain tidak merasa terpaksa karena kelelahan atau faktor lainnya. 

    Hindari bercinta dalam keadaan terpaksa hal tersebut merupakan pemerkosaan dalam pernikahan. Terkadang pasangan tidak menyadarinya. Untuk mengatasi hal yang tidak diinginkan Ayah dan Bunda bisa membaca artikel berikut ini: Kenali 5 Jenis Pemerkosaan Dalam Pernikahan


Ada yang tidak kalah penting yang harus diperhatikan oleh pejuang LDR maupun pasangan yang telah menikah yaitu Asisten Rumah Tangga (ART). Jika Ayah dan Bunda memiliki ART berikut 5 tips/kiat agar ART dapat berperan dengan baik dalam keluarga yaitu.




1. Perlakukan pembantu layaknya keluarga agar nyaman dan tidak merasa menjadi babu ketika bekerja di rumah kita.

2.Carilah pembantu atau pengampu anak yang dapat dipercaya dengan cara mengetahui tempat tinggal, keluarga dan tanyakan kepribadiannya kepada tetangga atau orang yang kenal dengannya.

3. Sebaiknya mencari ART yang tidak menetap dan tidur di rumah 24 jam bersama hal ini bertujuan agar hubungan dengan pembantu cukup sekadarnya sehingga permasalahan rumah tangga tidak terekspose.  

4. Jika sulit mencari pembantu/pengampu bisa menggunakan alternatif menitipkan di Tempat Penitipan Anak dengan mensurvei terlebih dahulu ke beberapa penitipan anak sehingga kita benar-benar yakin jika TPA tersebut benar-benar aman dan nyaman.

5. Sering-seringlah berkomunikasi dengan anak, jika anak sudah bisa berbicara. Beri pemahaman apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukannya.  Tanyakan apa saja aktivitas yang telah ia lakukan di hari tersebut. Dengan begitu setidaknya kita mengetahui kegiatan apa saja yang telah anak kita kerjakan bersama pembantunya.


Itulah beberapa kiat/tips cara merawat LDR agar keluarga tetap harmonis. Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu Ayah dan Bunda mengatasi permasalahan yang muncul selama menjalin hubungan jarak jauh. 


Untuk menambah referensi Ayah dan Bunda tentang family, parenting, anak, kehamilan ayah bunda dapat membaca artikel yang terdapat pada tautan berikut ini www.ibupedia.com. Banyak artikel yang dapat meningkatkan pengetahuan orangtua yang berkaitan dengan kehidupan rumah tangga baik itu masalah anak, pasangan dan sebagainya

 

Demikianlah artikel dari saya, semoga bermanfaat. Mari kita doakan bersama-sama agar para pejuang LDR tetap memiliki keluarga bahagia dan harmonis. Saya akhiri dengan kutipan yang menarik.

 

You leave home to seek your fortune and, when you get it, you go home and share it with your family -Uknown- 

 

Posting Komentar

34 Komentar

  1. Saya juga pernah seperti itu. LDR selama 5 tahun. Ketika masing2 bertugas beda kabupaten. Ketemunya setiap 6 bulan ketika libur semester. Sekarang alhamdulillah sudah bersama setiap hari

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah Ibu pejuang LDR juga. Alhamdulillah sudah berkumpul kembali

      Hapus
  2. Yang paling penting dalam hubungan LDR adalah saling mempercayai. Curiga itu wajar karena nggak bisa lihat kegiatan pasanganmu setiap hari secara langsung, begitu juga sebaliknya. Jangan bertingkah aneh yang bisa menimbulkan kecurigaan pasangan. Selain itu, jangan gampang cemburu atau punya pikiran jelek dan ingat slalu berkomunikasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sis yang terpenting saling percaya dan komunikasi

      Hapus
  3. Intinya saling percaya dan komitmen rumah tangga yang ikut d bangun
    Dan yakin apa kita lakukan sekarang adalah untuk masa depan yang lebih
    dia k sana untuk kerja, kerja untuk keluarga d rumah
    Dan kita sebagai istri d rumah istilah metape buk Rita tahan godaan yang ada

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar bangun komitmen agar pejuang LDR tetap harmonis hubungannya.

      Hapus
  4. Semangat terus bunda. Ow ya giman caranya kita bisa menulis d blog kayak bunda ni ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sip, ada di chanel youtube sy bu di ritapinang10

      Hapus
  5. Memang tidak mudah menjalani LDR,godaan berat. Saya pernah, dulu saya tinggal di Bogorsuami tingal di Kapuk Jakbar dikost2an. Karena suami ga bisa plg pergi Jakarta Bogor. Klo saya bisa karena kantor saya di Sudirman dengan jam kerja fleksible. Klo suami karena industri jadi ga ada jam fleksibel. Sementara jam kerja di produksi tidak ada istilah masuk jam 8 plg jam 4 tapi bisa 24 jam klo lagi peak season untuk ekspor.

    Lalu rumah tanga bisa bertahan? Ya nggak. Karena prinsip saya lebih baik melepas dari pada ada istilah yang penting botol pulang. Istri cukup 1 tapi klo lapar ga mungkin hrs pulang ke bogor u makan

    Jadi biar tdk membiarkan suami dalam dosa maka lepaskan biar anak juga bisa lebih tenang jiwanya

    BalasHapus
  6. Duuh klo sy kan berusaha sebisanya agar tidak LDR

    BalasHapus
  7. Berakit-rakit ke hulu
    Berenang-renang ketepian
    Bersakit-sakit dahulu
    Bersenang-senang kemudian

    BalasHapus
  8. Keren sekali Bu ...infonya lengkap...saya suka...

    BalasHapus
  9. Wah, perjuangan yang tidak ringan. LDR sekian lama, cukup menebalkan rindu

    BalasHapus
  10. Padeet ulasannya..
    Terimakasih sudah berbagi pengalaman Bu

    BalasHapus
  11. Wah, ternyata Bu Rita pejuang LDR. Alhamdulillah kalau sekarang sudah berkumpul lagi. Semangat ya Bun. Terima kasih sharingnya.

    BalasHapus
  12. Alhamdulilah 5 tahun LDRran ternyta banyak hikmah yg dptbdi petik Bu Rita.. Tetap slng percaya dan jaga komitmen.. Akhirnya sgl sesuatu jk Kta serahkn pada Allah.. Maka hati kita akan tenang dan kita kan dapat merasakan manisnya sabar..

    BalasHapus
  13. Baik bu Lulu, tq for ur support

    BalasHapus
  14. Perjuangan banget Bu, menjalani LDR perkawinan. Ambu sudah 32 tahun ber LDR, sampai bapaknya anak2 pensiun thn depan

    BalasHapus
  15. Pejuang LDR, menurut saya pejuang yang paling kuat dan hebat bunda. Semoga perjuangan saya kali ini berbuah manis bunda. Terimakasi tipsnya bunda, sangat bermanfaat.👍🙏

    BalasHapus
  16. Keep spirit ya Bund demi masa depan yang lebih baik

    BalasHapus
  17. Bunda Rita... Terima kasih sharing pengalamannya..
    Bunda sangat luar biasa menjalani prosesnya. Terima kasih trik dan tips dlm menghadapi hari2 yg lumayan panjang. Yah... 5 tahun bukan waktu yg sebentar buuuun... Tapi bunda kuat... Kereeen..
    Setidaknya sy hrs menebalkan rasa syukur kepada Alloh, alhamdulillah snantiasa didampingi suami setiap hari.. alhamdulillh

    BalasHapus
  18. Terimakasih bunda naja untuk motivasinya

    BalasHapus
  19. Bner bngt bu..komunikasi sngt pnting dlm mnjlni LDR

    BalasHapus