Pandemi, dua
tahun belakangan ini sudah sangat sering kita dengar juga diucapkan. Berawal
dari virus yang bernama Coronavirus diseases yang lebih populer dengan sebutan
Covid-19.
Imunisasi, kata
ini juga tidak asing ditelinga kita. Jika mendengar imunisasi yang terlintas
dipikiran adalah Balita akan tetapi sebenarnya imunisasi tidak hanya untuk
Balita akan tetapi bisa juga diberikan kepada orang dewasa untuk pembasmian
suatu penyakit suatu daerah atau suatu negara seperti pandemi Covid seperti
saat ini.
Apa sih pengertian dari pandemi dan imunisasi?
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia dalam kbbi.web.id arti dari kata pandemi adalah wabah
yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yang luas.
Pandemi merupakan
epidemi yang menyebar hampir di seluruh negara atau benua, biasanya mengenai
banyak orang. Contoh penyakit yang menjadi pandemi dua tahun belakangan ini
adalah Coronavirus disease 2019 (Covid-19).
Melansir dari https://promkes.kemkes.go.id/ Imunisasi adalah suatu proses untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara memasukkan vaksin, yakni virus
atau bakteri yang sudah dilemahkan, dibunuh, atau bagian-bagian dari bakteri
(virus) tersebut telah dimodifikasi.
Pemberian imunisasi
bertujuan agar mendapatkan imunitas atau kekebalan anak secara individu
maupun pembasmian suatu penyakit dari penduduk suatu daerah atau negeri
sedikitnya 70% dari penduduk mendapatkan imunisasi dan yang tidak kalah penting imunisasi ulang
(booster) yang perlu dilaksanakan dalam waktu-waktu tertentu untuk meningkatkan
kembali kekebalan tubuh.
Jenis-Jenis Imunisasi Wajib
Berikut jenis-jenis imunisasi yang diwajibkan oleh
pemerintah dan bisa didapat secara gratis di Puskesmas atau Posyandu:
Sumber promkes.kemkes.go.id |
Mengenal Corona Virus Diseases (Covid-19)
Corona Virus Disease 2019 atau yang biasa disingkat COVID-19 adalah
penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, salah satu jenis Corona virus.
Penderita COVID-19 dapat mengalami demam, batuk kering, dan kesulitan bernafas.
Virus ini
dapat menular melalui percikan dari saluran pernapasan pada saat bersin dan
batuk. Orang yang terinfeksi memiliki gejala ringan seperti: demam, batuk, dan
kesulitan bernapas dan dapat berkembang menjadi pneumonia berat.
Awal munculnya pandemi Covid-19 ini tentu saja menarik perhatian seluruh dunia bagaimana tidak, tiba-tiba saja di pertengahan Desember 2019 tersebar video amatir yang memperlihatkan sekumpulan orang di jalan Kota Wuhan lemas, kejang dan pingsan.
Ketika melihat
potongan video tentang keadaan masyarakat Wuhan yang sangat tragis, dalam hati
saya hanya terbesit apakah benar ada virus yang mematikan? Bak sedang menonton
film wabah virus ‘The Flu’ yang merupakan film asal negeri ginseng yang
disutradarai Kim Sung Su. Film yang menceritakan tentang wabah virus H5N1 di
distrik Bundang, Korea Selatan. Virus ini sangat mematikan karena bisa membunuh
korban hanya dalam waktu 36 jam.
Tidak pernah terpikirkan sama sekali jika virus tersebut bisa mampir di Indonesia. Akan terapi, hanya berselang dua bulan Corona benar-benar hadir di Indonesia, sehingga Pemerintah mengeluarkan kebijakan Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).
Tentu saja
suasana menjadi sangat mencekam setiap hari jumlah kasus pasien covid yang
disiarkan resmi dari pemerintah terus meningkat dan jumlah angka kematian terus
bertambah. Sehingga pembatasan aktivitas
diberlakukan yang membuat keadaan
semakin tidak menyenangkan.
Perkembangan Covid di Indoensia 31 Desmber 2020, 1 Juli 2021, 16 April 2022 sumber gambar Twiter KemenkesRI & covid19.go.id |
Spekulasi
masyarakat pun terjadi, ada yang
mempercayai dan ada yang menganggap rekayasa. Tentu saja bagi yang belum
terkena serasa tidak percaya tapi bagi yang sudah mengalami terserang covid
mereka baru menyadari tentang bahayanya virus ini.
Saya pun tidak
menyangka, salah satu bagian dari keluarga kami, sepupu dari suami saya terkena
Covid, 3 hari kemudian suaminya tertular dan akhirnya dalam kurun waktu 6 hari
keduanya meninggal karena covid sehingga menjadikan ketiga anaknya yatim piatu
hanya dalam kurang dari seminggu setelah terserang virus tersebut. Hingga masuk
ke dalam platform berita nasional.
Mendengar kabar
tersebut membuat hati dan pikiran saya semakin berkecamuk. Membayangkan keadaan
ketiga anaknya yang tiba-tiba menjadi yatim piatu.
Belum lagi
jeritan masyarakat akan kebutuhan hidup semakin rumit karena pembatasan
aktivitas tersebut. Jika kita flashback di awal pandemi 2 tahun lalu. Kehidupan
masyarakat 100% bertolak belakang. Aktivitas yang dibatasi sehingga sangat
terasa sekali menurunnya daya beli masyarakat jangankan pedagang kecil pedagang
besar akhirnya pun bangkrut.
ilustrasi ekonomi sumber gambar suteki.co.id |
Selain ekonomi sudah 2 tahun masyarakat dilarang mudik saat lebaran. Tentu saja aturan ini
diberlakukan demi kebaikan untuk menghindari kerumunan yang bertujuan agar
masyarakat tidak terkena virus Corona maupun tidak menulari keluarganya di
kampung. Masalah ini juga mengundang reaksi masyarakat. Pro kontra selalu saja
ada.
Akan tetapi
kesehatan tentu saja no satu yang perlu kita jaga. Apa yang ada dibenak kita
jika anggota keluarga yang kita cintai dinyatakan positif Covid. Tentu saja
pikiran tidak tenang. Membayangkan hal-hal buruk terjadi. Tidak terbayang jika
orang tua, pasangan atau anak kita yang tiba-tiba positive Covid bahkan menemui
ajalnya karena terdampak virus pandemi. Tentu saja kita tidak ingin hal
tersebut terjadi.
Untuk menghindari hal-hal terburuk terjadi sebagai manusia kita harus mengantisipasi sejak dini /berikhtiar dan berdoa. Berikut ini 6 ikhtiar yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan kini dan nanti dalam masa pandemi.
1. Taat beribadah pada perintah Tuhan YME
Sebagai
umat beragama sudah layaknya kita menjalankan apa yang diperintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya. Terlebih pada masa pandemi lebih mendekat diri
kepada sang pencipta adalah jalan terbaik untuk menentramkan hati.
2. Berikan Imunisasi Dasar Pada Anak
Sumber gambar kumparan.com |
Anak-anak adalah usia yang sangat sensitif tertular penyakit. Data dari Direktorat Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menunjukkan
sejak 2014-2016, terhitung sekitar 1,7 juta anak belum mendapatkan imunisasi
atau belum lengkap status imunisasinya.
Tentu saja pada masa pandemi ini akan sangat
mengkhawatirkan jika anak-anak belum mendapatkan imunisasi dasar. Akan tetapi
melansir dari situs kemkes.go.id pada 2020 cakupan imunisaai dasar lengkap pada bulan
ketiga dan bulan keempat itu rendah. Namun Kemenkes terus mengupayakan cakupan
imunisasi pada anak harus tinggi dan akhirnya mencapai 80% kecuali imunisasi
DT, MR2, dan HPV.
Data dari Surveilans di Kementerian Kesehatan menujukkan data bulan imunisasi
anak sekolah tahun 2020 saat itu cakupan campak hanya mencapai 45%, Diphteria
Tetanus (DT) 40% , dan Tetanus Diphteria (TD) juga 40%.
3. Menjaga Makanan
You are what you eat adalah kata-kata
bijak yang sering kita dengar dalam dunia kesehatan. Sebagai insan yang
memiliki akal, seharusnya kita menjaga makanan yang masuk kedalam tubuh kita,
makanan apa saja yang sebaiknya kita konsumsi kita sendiri lah yang menentukan.
Tidak
hanya asal kenyang atau yang kita sukai saja, tapi makanan yang menyehatkan tubuh kita dengan
memperhatikan karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral seimbang.
Dari keterangan ini kita ketahui tidak ada satupun makanan yang memiliki
segalanya sehingga kita perlu memakan makanan yang beraneka ragam seperti nasi,
jagung, gandum, buah, sayur, ikan daging, dan minum sesuai kebutuhan sehari
yaitu minimal 8 gelas per hari.
4. Atur Waktu Tidur
- Dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
- Mengendalikan berat badan dan nafsu makan
- Memperkuat daya ingat
- Meningkatkan konsentrasi dan produktivitas
- Meningkatkan suasana hati (mood)
- Menjaga kesehatan jantung
- Mengurangi stres
- Mengatur metabolisme dan kadar gula darah
- Memperpanjang usia
- Menyehatkan kulit
- Meningkatkan gairah seksual
5. Olahraga Teratur
Berolahraga secara teratur tidak
hanya sehat bagi fisik, tapi juga bagi psikis. Aktif secara fisik dan rutin
menggerakkan tubuh secara teratur dapat menyeimbangkan sistem saraf
dan meningkatkan sirkulasi darah. Aktivitas fisik dan olahraga yang teratur membantu
menghilangkan hormon stres dan membuat tubuh lebih rilek. Olahraga yang
direkomendasikan oleh WHO untuk anak remaja usia 17 tahun membutuhkan
setidaknya 60 menit waktu berolahraga setiap harinya seperti jogging, aerobic. Olahraga
untuk orang dewasa hingga berusia 64 tahun adalah latihan aerobic berat per
minggu dengan durasi minimal 75 menit
6. Imunisasi Lengkap
Agar
tidak berlarut larut pemerintah berupaya salah satunya yaitu pemberian vaksin
untuk mencegah penyebaran virus ini.
Jangan mudah percaya dengan berita hoax yang tidak bertanggung jawab.
Sudah tentu pemerintah akan memberikan layanan terbaik untuk masyarakat agar
pandemi tidak berlarut-larut sehingga aktivitas dapat berjalan normal kembali.
Kegiatan Vaksin Penddiik dan Tenaga Kependidikan SMPN 2 Mendoyo |
Untuk kasus
pandemi seperti Covid-19 Pemerintah memberikan layanan vaksin kepada masyarakat
Indonesia seperti vaksin Sinovac dosis 1 dan 2 serta AstraZeneca.
Mengapa
masyarakat diwajibkan untuk vaksin lengkap, berdasarkan situs resmi milik
pemerintah upk.kemkes.go.id ada 4
manfaat dari vaksinasi Covid-19 yaitu:
1. Dapat merangsang sistem kekebalan tubuh
Vaksin yang terdiri dari berbagai produk
biologi dan bagian dari virus yang sudah dilemahkan yang disuntikkan ke dalam
manusia, akan merangsang timbulnya imun atau daya tahan tubuh seseorang.
2. Mengurangi Risiko Penularan
Tubuh seseorang yang telah
disuntikkan vaksin, akan merangsang antibodi untuk belajar dan mengenali virus
yang telah dilemahkan tersebut. Dengan demikian, tubuh akan mengenai virus dan
mengurang risiko terpapar.
3. Mengurangi Dampak Berat dari Virus
Dengan kondisi kekebalan tubuh yang telah mengenali virus, maka jika
sistem imun seseorang kalah dan kemudian terpapar, maka dampak atau gejala dari
virus tersebut akan mengalami pelemahan.
4. Mencapai Herd Immunity
Semakin banyak individu yang
melakukan vaksin di sebuah daerah atau negara, maka Herd Immunity akan
tercapai, sehingga meminimalisir risiko paparan dan mutasi dari virus Covid-19
Dengan adanya informasi diatas,
diharapkan masyarakat akan mendapatkan kesadaran bersama tentang penting nya
melakukan vaksinasi di tengah pandemi yang melanda saat ini.
Untuk itu kita
harus dukung program pemerintah dengan mengikuti vaksin lengkap yang dimulai
dari anggota keluarga orang tua dan anak. Saya sangat bersyukur keluarga kecil
saya, suami dan saya sudah melakukan vaksin lengkap sebanyak 3 kali, sedangkan
anak saya usia remaja telah mengikuti vaksin 2 kali.
Saat divaksin
besar harapannya agar bisa belajar di sekolah, karena suasana sekolah sudah
sangat ia rindukan bagaimana tidak sejak duduk di bangku kelas 6 akhir hingga
memasuki kelas 8 saat ini baru mulai ia merasakan mengikuti pembelajaran di
sekolah setelah mayoritas warga sekolah telah melakukan vaksin lengkap. Hal ini
demi menjaga kesehatan bersama agar tidak saling menulari antara satu dengan
yang lain.
Hingga pada 5 bulan pertama saat ia menjadi siswa
baru tingkat MTs saya pernah bertanya kepadanya
“Menurut Hani
pembelajaran daring yang efektif dan menyenangkan itu seperti apa sih?”
Berikut ini
jawabannya
Tulisan ini pernah saya muat dalam blog saya dengan judul 8 Trik Jitu Pembelajaran Daring Menjadi Efektif dan Menyenangkan
Mendengar
curhatannya tentang belajar daring di masa pandemi, sebagai orang tua dan juga berprofesi
sebagai guru saya merasa khawatir akan terjadinya learning loss yang
berlarut-larut.
Begitu juga
hendaknya dalam masyarakat kita gaungkan dan mengingatkan keluarga kita.
Tetangga kita agar segera melakukan vaksin lengkap agar kehidupan kembali
normal, beraktivitas seperti sediakala.
Sumber gambar instagram kemenkes-ri
Pandemi 2 tahun ini menjadikan perubahan yang sangat besar salah satunya pada sektor pendidikan. Perubahan proses belajar mengajar dari konvensional menjadi online yang mengharuskan guru dan siswa siap dengan kemajuan teknologi.
Kondisi ini
menjadikan perubahan terkait dengan perilaku sopan santun siswa saat
ini. Kondisi ini membuat para orang tua bingung dengan kondisi anak-anaknya
terkait pendidikan yang harus diperoleh, karena pembelajaran jarak jauh belum
tepat diberikan untuk siswa yang masih di jenjang Sekolah Dasar dan Sekolah menengah
Pertama.
Sumber Twitter KemenkesRI |
Pembelajaran
Tatap Muka yang menjadi solusi dari kondisi perubahan pendidikan ini,
mengharuskan pemerintah berusaha mencari jalan keluar agar PTM bisa dilakukan
dengan baik tanpa menambah kasus pandemi. Solusi yang tepat telah diputuskan
dengan pemberian vaksinasi hingga 3 kali, adalah salah
satu cara pemerintah untuk meningkatkan daya tahan tubuh masyarakat Indoenesia agar memliki imun yang tinggi dan tidak saling menulari.
Selain dalam dunia pendidikan, dalam kehidupan masyarakat juga telah terjadi perubahan dengan
vaksin lengkap aktivitas masyarakat perlahan menjadi normal kembali bekerja, beribadah sudah diperbolehkan dan dalam peraturan perjalanan pun sudah meniadakan swab antigen dan PCR bagi yang telah melakukan imunisasi lengkap terutama booster. Kita Tinggal menunjukan sertifikat vaksin yang dapat diakses pada aplikasi PeduliLindungi.
Dokpri |
Referensi
https://upk.kemkes.go.id/new/4-manfaat-vaksin-covid-19-yang-wajib-diketahui, diakses tanggal 12 April 2022
https://itjen.kemdikbud.go.id/webnew/covid19/memahami-istilah-endemi-epidemi-dan-pandemi/, diakses tanggal 13 April 2022
https://promkes.kemkes.go.id/?p=5422, diakses tanggal 14 April 2022
https://dinkes.kalbarprov.go.id/11-manfaat-tidur-cukup-bagi-kesehatan-tubuh-yang-mungkin-jarang-diketahui/, diakses tanggal 14 April 2022.
https://corona.kendalkab.go.id/berita/profil/kenalan-dengan-covid-19, diakses tanggal 14 April 2022
17 Komentar
Sangat setuju dengan imunisasi lengkap setidaknya tidak saling menulari dan mengurangi resiko penyebaran penyakit menular terkhusus Covid
BalasHapusterimakasih bro/sis telah berkunjung
HapusThe best
BalasHapusI very like your write
Always perfect n usefull
Thank very much
Thank you for your support Sir
HapusKeren bngeet..pngin menulis lagi..masih pemula..slm kelan bu dri lotim
BalasHapusTerimakasih Bu Ana, salam kenal dari Bali
Hapusya bu saya sudah vaksin jadinya sekolah sudah full tatap muka
BalasHapusSemangat anakku semoga sehat selalu
HapusAyo bervaksin untuk mendapatkan kekebalan kelompok atau herd imunity. Mudah-mudahan Covid-19 segera lenyap. Aamiin
BalasHapusAamiin YRA, ayo segera Vaksin
HapusLengkap sekali bunda Rita..
BalasHapusSenang membacanya..
Terimakasih..
Terimakasih Bu Guru sudah berkunjung, semoga bermanfaat
HapusLuar biasa...semoga selalu sehat setelah di vaksin ,Aamiin Ya Robalalamin 🙏
BalasHapusAamiin YRA, semoga pandemi segera berlalu ya By
HapusBunda memang menginsfirasi...
BalasHapusAyo vaksin biar daya tahan tubuh kuat dan keluarga sehat👍🙏
terimakasih geg sudah berkunjung , semangat sehat untuk mengusir pandemi
Hapusinspiratif sekali
BalasHapus