APAKAH SISTEM PERANGKINGAN ITU PERLU??


APAKAH SISTEM PERANGKINGAN ITU PERLU??

Pro kontra terhadap system perangkingan didalam dunia pendidikan di Indonesia , menurut bunda rangking perlu untuk memotivasi anak didalam belajar, sedangkan untuk orang tua jangan terlalu memaksakan anaknya untuk mendapatkan rangking , orang tua cukup memberikan motivasi kepada anak agar lebih giat belajar. Ketika anak sedang turun rangkingnya orang tua jangan marah dengan membentak, membanding-bandingkan dengan yang lain tapi cukup diberi pengertian dan motivasi.
Disini bunda hanya ingin berbagi pengalaman
Halo sobat blog , hari ini bunda hanya ingin berbagi tentang pengalaman bunda dengan permasalahan perangkingan disekolah. Bunda Cuma bersyukur memiliki orang tua yang tidak terlalu mempermasalahkan tentang rangking, Dari SD hingga SMA rangking bunda bisa dikatakan tidak ada yang special, di SD bunda hanya mampu menduduki posisi 4 dirapot , siapa sih yang gak pengen juara, akan tetapi nasib bunda yang tidak begitu beruntung, ditambah lagi selama 6 tahun di SD teman-temannya bunda itu –itu saja sehingga guru sangat hapal sekali sama murid-muridnya , sehingga sulit sekali untuk berkembang , pasti setiap rapotan yang juara itu – itu saja. Ya mungkin juga kemampuan bunda Cuma segitu ya.

            Next lanjut ke SMP hampir semua teman sekelas bunda  teman baru tidak ada yang satu SD sama bunda, ditambah sewaktu perkenalan  teman-teman menyebutkan NEM nya, sewaktu itu NEM bunda gak jelek-jelek amat, tapi bunda udah minder aja dengan mereka. Bunda menganggap teman-teman dikelas itu pintar-pintar sewaktu kenalan dengan mereka , rata-rata di SD nya pada juara, wah tambah minder aja. Tapi dari situ bunda jadi semangat belajar karena merasa tidak sehebat mereka dan ketika rapotan bunda cuma bisa menduduki peringkat ke 3. Nothing special juga selama di SMP peringkat tertinggi Cuma menduduki posisi 3.
            Next SMA, bunda masuk SMK 1 , ya SMK pavorite , nah mulai bertemu lagi dengan teman-teman baru , dari berbagai sekolah. Seperti biasa bunda selalu aja kurang PD sama mereka karena latar belakang mereka disekolah yang selalu juara bahkan ada yang juara umum. Lagi lagi bunda Cuma mampu di peringkat 4, Usaha sudah maximal ternyata bunda juga hanya mampu diposisi ke 4 selama di SMK. Bunda jug aoernah ikut Debate bahasa Inggris dan hasil max Cuma diposisi 3, itu pun sertifikatnya tidak diberikan oleh si Pembina hanya karena bunda kelompok non unggulan , itu sertifikat dikasihkan ke murid tersayangnya amazing kan, tapi I, don,t care cukup sudah bisa tampil dikoran local atas pengumuman lomba tersebut .
            Nah kalau pake perasaan pernah itu bunda 1 semester itu nilai ulangannya udah bagus- bagus banget dan teman juga yakin memprediksi bisa dapat rangking ei ternyata hanya mampu di posisi 4 lagi, sampai-sampai bunda jadi penasaran kok susah banget sih untuk menjadi juara. Apa memang sudah kemampuan bunda Cuma segini. Nah bunda teliti ternyata ada mata pelajaran matematika bunda dikasih nilai 5 wow bunda mau nangis , itu guru gak pernah masuk, sekali masuk Cuma minta dibuatkan kopi, bunda protes sama si guru matematika itu “pak nilai saya kok tega bapak kasih segini” jawabnya enteng banget “ya resiko kamu bpk Cuma kasih nilai sambil tutup mata , 5,6,7,8 ya resiko yang dapat 5” wah saya gak terima pak , saya mau bapak kasih soal sama anak yang dapat nilai 8 dan saya , kalau nilai saya memang segitu baru saya terima” ei si bapak berlalu begitu saja dan yang dapat nilai 8 “ngucapin terimakasih” nah waktu itu bunda dapat peringkat 4, gila aja 1 nilai dibawah standar jatuh banget. Sampai semester akhirpun bunda tetap berusaha minimal dapat peringkat 3, ternyata Allah belum mengabulkan bunda untuk menjadi sang juara.
            Selesai pendidikan di SMK bunda melanjutkan kuliah disalah satu perguruan tinggi di Yogyakarta, bunda memilih D3 Manajemen Informatika disini bunda tidak terlalu berambisi untuk menjadi yang terbaik, terus belajar dan belajar terus motivasi bunda, setelah mendapatkan IPK di semester 1, bunda mulai tergerak untuk memotivasi agar bisa mendapatkan IPK coumlaude , waktu terus berjalan , IPK selalu diatas 3,5 , bunda juga termotivasi untuk menyelesaikan kuliah D3 ini dalam waktu 2,6 tahun, dan tibalah pada semester 4 IPK bunda jatuh ke 3,3 bunda sudah memperhitungkan untuk mendapat IPK kumulatif  3.5  untuk kelulusan bunda harus mencari min nilai B pada TA nanti, waktu sidang tiba bunda mengambil TA tentang pembuatan website ketika dosen menyuruh bunda membuat buku tamu di html yang terhubung kedatabase , semua berjalan hanya saja tidak mau terkoneksi ke database akhirnya bunda cuma mendapatkan nilai C,  sebenarnya kalau bunda mau bisa saja bunda ikut ulang sidang  TA Cuma bunda berfikir kenapa hanya mencari nilai cumloude bunda harus menunda kelulusan, bunda pasrah IPK bunda hanya mencpai 3,48 yang terpenting bunda bisa lulus 2.6 tahun udah cukup.  Sewaktu wisuda ortu bunda tidak hadir , Sejak saat itu bunda sudah yakin pada diri bunda memang kemampuan bunda hanya segitu,  I don,t know  am I clever or not .
            Beberapa bulan kemudian bunda hanya lulusan D3, keinginan untuk melanjutkan ke S1 berlanjut  disini bunda hanya menambah 64 SKS, seperti biasa bunda menjalani kuliah , rasa ingin menjadi yang terbaik tidak terlalu menggebu karena sebagian teman yang melanjutkan adalah para wisuda terbaik dan para lulusan D3 yang cumlaude,bunda jalani apa adanya, suatu ketika di kampus mengadakan lomba pidato Bahasa Inggris untuk mahasiswa.
            Bunda membaca selebaran tersebut, bunda berfikir kenapa bunda tidak mencobanya, hari pelaksanaan lomba tiba, semua peserta telah tampil, tibalah giliran bunda, entah kenapa pada waktu itu bunda menyampaikan pidato tidak seperti peserta lain yang penuh dengan ide, tema pada waktu itu tema pidato adalah “enrich your English” bunda agak sedikit lupa intinya bagaimana kita mengembangkan bahasa inggris kita, bunda berpidato cenderung curhat bagaimana bunda cara bunda memperkaya bahasa inggris bunda,  tibalah waktu pengumuman , pengumuman dimulai dari peringkat ke 3 , didalam hati bunda tidak ada rasa deg-degan tidak ada rasa apapun yang ada rasa biasa saja tidak pernah membayangan menjada juara, akhirnya sampailah pengumuman peringkat pertama ternyata nama bunda yang disebutkan, bunda gak menyangka masih surprise , begini rasanya menjadai sang juara.
            Lanjut ke S1 seperti biasa berjalan apa adanya Cuma target bunda bisa lulus dlam waktu 1 tahun saja jangan lebih kasihan orang tua , untuk IPK bunda Cuma berharap IPK bisa diangka 3, tidak muluk muluk harus cumloude dan lain-lain, skripsi sudah dikebut keinginan untuk lulus sesegera mungkin, sambil kuliah bunda ikut melamar jadi asisten dosen untuk praktikum mata kulilah komunikasi data, riset operasi, system operasi dan akuntansi.
            Semua bunda jalani ingin mendapatkan pengalaman dikampus, tibalah sidang skripsi , bunda menjawab pertanyaan apa adanya,  dosen yang menguji menyuruh membuat program dari nol bunda jalani Alhamdulillah semua pertanyaan dosen bisa di jawab dan akhirnya dinyatakan lulus.
            Yudisium semua berkas sudah dikumpul , bunda merasa lega orang tua telah dikabari, untuk wisuda S1 ini bunda memang berharap orang tua bisa hadir. Walaupun bunda belum bisa memberikan yang terbaik tapi bunda bisa lulus saja bunda sudah bersyukur.
            Daftra nama yudisium telah tertempel beserta IPK kumulatif nya, bunda melihat sekilas , bunda tidak terllau memperhatikan IPK yang lain.
            Gladi bersih, gladi bersih berjalan seperti biasa, bunda Cuma berfikir kira-kira kalau ada wisuda terbaik , mungkin di gladi bersih ini diberikan arahan, sampai selesai acara gladi bersih tidak ada gladi untuk tata cara wisdua terbaik
            Hari wisuda tiba , semua para wisudawan wisudawati didampingi orangtua, keluarga berdatangan, acara segera dimulai semua wisuda duduk dibangku yang telah disediakan, terdapat 6 bangku kosong paling depan , paling untuk wisuda terbaik masing- masing jurusan fikirku.
 Acara dimulai lagu Indonesia berkumandang, sepatah dua patah kata dari ketua panita, lagu mars wisuda, tibalah pengumuman wisuda terbaik setiap jurusan, betapa kagetnya bunda ketika nama bunda dipanggil menjadi salah satu wisuda terbaik jurusan Sistem Informasi, entah rasa apa yang dirasakan hati bunda, bunda tidak menyangka selama sekolah begitu sulitnya bunda untuk mendapatkan rangking 1. Ketika bunda ngotot untuk mendapatkannya , Allah tidak mengabulkannya akan tetapi ketika bunda berusaha, doa dan pasrah Allah kabulkan doa bunda. Perlu waktu 16 tahun untuk bunda untuk merasakan menjadi no 1, perjuangan yang panjang tapi Allah kabuklan pada saat wisuda kesempatan yang cukup langka.
            Disini bunda mau menyampaikan kepada pembaca , jangan mudah berputus asa, yakinlah semua doa kita akan dikabulkan pada saat yang tepat, semua akan indah pada waktunya. Sekarang setiap kegiatan prinsip itu selalu bunda pegang teguh bunda tidak berambisi untuk menjadi yang terabik tapi bunda akan berusaha maximal, doa dan pasrah , kalau toh mendapatkan hasil yang baik itu adalah bonus , kalaupun tidak yang penting lulus.
            Bunda juga pernah khilaf sewaktu anak bunda duduk kelas 1 SD, betapa kagetnya bunda ketika rangkingnya diatas 20, bunda merasa malu dan sempat bunda emosi,ketika bunda lihat hasi ulangannya yang hanya mendapatkan nilai 7 sempat bunda robek, tapi setelah kejadian itu putri bunda tidak pernah memperlihatkan lagi nilai ulangannya , dan bunda tersadar mengapa bunda memperlakukan anak bunda sendiri seperti itu sedangkan orang tua bunda tidak pernah melakukan hal itu kepada bunda padahal orang tua bunda bukan orang tua yang berpendidikan tinggi.
            Bunda khilaf bunda mulai memberikan kebebasan kepadanya , bunda tidak pernah memarahi jika nilainya rendah bunda hanya memberi motivasi , dan hasilnya diluar dugaan dia bisa mendapatkan rangking 1, dan saat ini rangkingnya antara 1, 2 dan 3 bunda tidak pernah memarahinya, dan hanya terus meberi motivasi kalau usahanya maximal maka hasil juga akan maximal, jika usahanya sedikit maka hasilnya juga sedkit.
            Untuk seluruh bunda –bunda hebat jadikan pengalaman pribadi kita sebagai pembelajaran , jika ada yang salah dalam motivasi orang tua kita sewaktu kita kecil jangan sampai terulang kepada anak kita. Karena semua anak itu istimewa .

“Everybody is a genius. But if you judge a fish by its ability to climb a tree, it will live its whole life believing that it is stupid.”
“Semua orang jenius. Tapi jika anda menilai seekor ikan dari kemampuannya memanjat pohon, ia akan selamanya mempercayai bahawa ia adalah  bodoh"


Posting Komentar

0 Komentar