Rasa
kecewa, sakit hati, tidak percaya diri ketika tulisan kita ditolak oleh
penerbit itu wajar , pertanyaan-pertanyaan muncul dikepala kita, apakah tulisan
kita jelek, tidak berkualitas dan sebagainya, nah untuk mengatasi itu semua
kali ini omjay berbagi tips tentang “jika
tulisanmu ditolak dipenerbit mayor” apa yang kamu lakukan.
1. Pantang
menyerah , ketika buku kita ditolak para penerbit mayor jangan sekali-kali
berputus asa, terimalah dengan lapang dada, dengan senyuman walaupun pahit,
ibarat obat terasa pahit diawal akan tetapi bisa menyembuhkan.
2. Lekas
bangkit dan cari akal, jangan sekali-kali ketika buku kita ditolak, kita merasa
bahwa menulis itu bukan bakat kita, atau kita tidak layak menjadi penulis, akan
tetapi carilah akal bagaimana caranya agar tulisan kita bisa diterima, dengan
cara berlatih dan terus berlatih menulis, minta masukan dari teman-teman yang
membacanya, sehingga masukan-masukan itu bisa berguna untuk memperbaiki tulisan
kita.
3. Jangan
mengeluh, jadilah guru yang tangguh dan berhati cahaya
4. Gembirakan
dirimu dengan terus belajar kepada orang-orang yang telah sukses menerbitkan
bukunya.
Dari tips diatas yang omjay lakukan hasilnya
buku beliau menjadi lebih baik dari sebelumnya dan lebih enak untuk dibaca. Sakit
hatinya terobati omjay mengibarat seorang mahasiswa S1 yang skripsinya dipermak
habis sama dosen pembimbingnya. Ibarat mahasiswa S2 yang tesisnya ditolak
promotornya dan ibarat mahasiswa S3 yang ditolak proposal desertasinya. Omjay
pergi ke toko buku dan membaca buku-buku best seller. Dari sanalah ia akhirnya
tahu rahasia buku mereka laris dibaca pembaca. Saat itu omjay semakin
menggebu-gebu semangatnya, Ibarat perahu
yang sudah berlayar tentu pantang untuk kembali ke pelabuhan. Jalan terus
sampai tujuan walaupun akan banyak ombak besar menghadang.
Tidak
ada nahkoda ulung yang tidak melalui lautan yang berombak ganas. Justru
disitulah keahliannya teruji. Ketika bukumu ditolak penerbit, teruslah menulis
dan jangan berhenti menulis. Ketika engkau terus menulis, maka tulisanmu akan
semakin tajam dan nendang. Pasti tulisanmu akan layak jual. Pasti tulisanmu
akan banyak dibaca orang. Kuncinya satu mau belajar dan pantang menyerah perbaiki
dan terus perbaiki sehingga penerbit mayor mau menerbitkan bukumu tanpa kamu
keluar uang satu senpun. Kamupun tersenyum ketika royalti bukumu mencapai angka
yang fantastis. Puluhan bahkan ratusan juta rupiah kamu dapatkan bila bukumu
laku keras. Seperti royalty buku yang ia terima saat ini.
Akhirnya
omjay sangat berterima kasih kepada para penerbit yang sudah menolak bukunya, dengan
begitu buku yang ia susun menjadi layak jual. Coba kalau seandainya naskah
bukunya langsung diterima, pasti banyak yang tidak laku karena isinya kurang
menarik hati pembaca. Kata kunci teruslah menulis dan jangan mudah berputus
asa.
BELAJAR MENULIS GELOMBANG 10
Pertemuan ke 15 : Jumat 15 Mei 2020,
Waktu : 13.00 – 15.00 WIB
Pemateri : Wijaya Kusumah
Topik : Ketika Bukumu di Tolak di Penerbit Mayor
2 Komentar
Jngn takut di tolak ya jeng
BalasHapusBuku best sellee berawal dr penolakan ya dek, klw ditolak brarti bakalan laku keras ya 🤭 berwal dr mghyal.com
Hapus