Tehnik Menulis Bebas "FREE WRITING"



          Sudah satu pekan saya tidak menulis resume Belajar Menulis gabungan gelombang satu hingga dua belas ini. Saya merasa tugas saya membuat resume sudah cukup, sudah 30 kali pertemuan. Di tambah tugas tersebut sudah saya kirim melalui email Omjay untuk mendapatkan sertipikat, walaupun hingga kini masih belum menerimanya.
Selain itu yang membuat saya semakin tidak bersemangat  adalah blog saya di blokir oleh Facebook karena di anggap mengeshare  tulisan yang dianggap memprovokasi. Berikut link https://teruslahmenulis.blogspot.com/2014/03/he-elimination-of-information.html. Padahal tulisan itu adalah Lomba Essay saya tahun 2013 di Undiksha Singaraja. Tulisan itu saya buat karena pada saat itu saya sangat galau dengan dihapusnya mapel TIK pada kurikulum 2013, walaupun tidak menang menjadi finalis saja sudah cukup membuat saya senang.
Sudah 10 hari blog saya di blokir oleh FacebookInstagram juga mengikuti karena keduanya masih dalam satu perusahaan. Saya sudah melakukan complain  sudah seminggu akan tetapi masih belum ada tanggapan. Tapi saya tidak bisa larut dalam emosi, hanya karena hal yang tidak terlalu urgent. Walaupun tulisan yang telah saya buat di blog tidak bisa di share lewat Facebook dan Instagram yang terpenting saya tetap menulis minimal untuk diri sendiri.
Saya fikir menulis resume dapat melatih kita dalam mengembangkan ketrampilan menulis. Akhirnya saya mulai  kembali menulis resume malam ini Rabu tanggal 1 Juli Pemateri Bapak Muhammad Firman Suwarya dengan tema Freewriting (Menulis Bebas). Freewriting yaitu teknik menulis cepat tanpa hambatan. Menulisa apa saja dengan ide yang muncul pada saat itu.
Pak Firman memberi tantangan kepada peserta Belajar Menulis untuk menulis 1 hari 5 lembar dalam 30 hari, kira2 sanggup nggak ya? Jika Anda berani konsisten menulis 5 lembar perhari, ia yakin bapak/ibu peserta belajar menulis ini akan menjadi seorang penulis yang handal dan produktif. Secara umum memang menulis sebanyak 5 halaman  perhari itu membutuhkan waktu berjam-jam dan kendala yang sering dihadapi adalah jenuh. Hal ini bisa menyebabkan ide menjadi hilang terus bingung mau tulis apalagi, merasa capek dan akhirnya tulisan yang kita buat terbengkalai , tidak selesai-selesai.
Penyebab lain yang sering menghinggapi ketika menulis adalah muncul ide baru  yang menurut kita ide baru itu lebih bagus sehingga ide awal yang telah kita tulis sebelumnya kita tinggalkan. Karena tertarik dengan ide baru, kita menulis ide yang muncul akan tetapi terjadi lagi hal yang sama ketika menulis ide baru lagi muncul begitu seterusnya sehingga semua tulisan kita tidak selesai-selesai.Akhirnya tidak ada karya yang dihasilkan, kemudian stress, putus asa dan meninggalkan semua tulisan setengah jadi atau baru dimulai itu.
Akhirnya merasa jangan-jangan gak bakat ini jadi penulis hal itu yang beliau rasakan dulu. Sudah menulis tapi tulisannya tidak selesai-selesai. Tapi, semenjak mengenal Freewriting ia menjadi antusias dan bersemangat dalam menulis. Pertanyaannya Bagaimana cara penerapan Freewriting? Mari kita ikuti ilustrasi dibawah ini :
Misalkan Bpk/ibu akan mengikuti ujian CPNS  atau ujian lainnya yang sangat menentukan nasib Bpk/ibu. Ujian itu akan dimulai dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 09.00, selama 120 menit atau 2 jam. Bpk/ibu harus datang tepat waktu agar bisa menyelesaikan ujian itu dengan baik, benar, dan yakin dari 50 soal yang diberikan. Namun, entah apa yang terjadi, tidak pernah  diabayangkan sebelumnya dan tidak terpikir tiba-tiba saat menuju ke tempat tes ujian jalanan macet total...!!
Sehingga memakan hampir 1 jam dari durasi tes ujian Bpk/ibu kira-kira dalam kondisi seperti itu apa yang bapak ibu lakukan? Belum lagi melihat soal-soal yang susah dan masih kosong belum diisi?  Tapi harus di isi, dan dikerjakan... dan harus... mendapatkan nilai bagus... waktu terus berjalan.... sekali lagi apa yang Bpk/ibu lakukan...? Jawabannya NGEBUUUUT Bpk/ibu harus ngebut mengisi soal ujian itu karena kejar-kejaran dengan waktu. Itulah bapak-ibu gambaran singkat tentang Freewriting.
Agar lebih jelas bagaimana cara menulis freewriting, berikut saya rangkum langkah-langkah cara menulis freewriting dari materi yang Pak Firman sampaikan.
1.       Tulislah segera saat ide muncul kapan dan dimanapun
2.      Tulislah jangan hiraukan ending ide itu dimana, yang tepenting menulis.
3.      Jika ada waktu silahkan cek dan ricek tulisan freewiting yang telah kita tulis.
4.      Menyiapkan dan meluangkan waktu , jangan memanfaatkan waktu.
5.      Komitmen , jangan pernah memikirkan tulisan kita jelek, kurang bagus.
6.      Buat Outline secara garis besar
7.      Tulis satu persatu sesuai alokasi waktu yang diluangkan jika perlu dibuat jadwal
8.     Tulislah ide yang paling dikuasai
9.      Menulislah dari hati agar dapat menyentuh hati pembaca
10.  Jika muncul ide baru ,cukup  dicatat saja dulu, tetap lanjutkan ide awal yang sedang kita tulis, Jika sudah selesai baru kita menulis ide baru yang muncul tadi.
11.   Jangan hiraukan tenttang tanda baca, titik, koma yang penting tulis aja dulu. Setelah selesai baru kita cek dan recek sesuai kaidah penulisan.
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari tema Freewiting adalah menulislah secepat-cepatnya terhadap ide yang muncul, ide itu bisa muncul dari mana saja dan kapan saja. Ide itu bisa muncul dari hal-hal yang sangat sederhana seperti dapur, rumah, anak, buku , teman bahkan toilet , bianatang peliharaan dan lain sebagainya yang ada di sekitar kita. Nah ketika menemukan ide tulis aja dulu hal-hal lain dalam freewriting nanti dilakukan pada saat editing. Hasil tulisan yang berkualitas atau kurang berkualitas biasanya, bisa ditentukan dari faktor ide yg muncul. Jika ide yg muncul bagus dan berkualitas, lalu lanjut dengan outline yg berkulaitas, maka hasil tulisan juga akan tidak jauh dari situ, yaitu bagus dan berkualitas.
Demikianlah kuliah kita malam ini semoga resume ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama saya pribadi sebagai peserta belajar menulis untuk mempraktekan freewritng. Harapan ke depan saya bisa konsisten menulis setiap hari minimal 5 halaman.
Peserta Belajar Menulis Gelombang 10
Belajar konsisten menulis setiap hari
Peresume : Rita Wati, S.Kom



Posting Komentar

6 Komentar