“Besok libur loh, main yuk ke mana gitu.” Bu Iluh
menyapaku, padahal baru saja aku tiba di sekolah pagi itu.
“Ayo, ke mana Bu.”
“Terserah kamu.”
“Bromo Bu, gimana?”
“Okay.”
Informasi di peroleh kita harus pesan penginapan terlebih dahulu agar tidak kerepotan karena di hari libur jumlah wisatawan akan membludak. Persiapan jaket karena kondisi yang sangat dingin. Setelah mendapatkan informasi penginapan yang sesuai isi kantong 200 ribu per malam dan harus memasan jeep untuk menuju ke puncak seharga 500 ribu. Keesokan paginya kitapun berangkat.
Inilah pengalaman pertamaku menuju
wisata alam gunung yang sangat indah. Sepanjang jalan kita dinikmati
pemandangan alam dengan bukit-bukit yang indah, bukit cinta, bukit teletubies dengan bunga matahari yang tumbuh liar
di mana-mana menambah keelokan pemandangan sekitarnya.
Semakin menuju ke atas pemandangan
semakin menarik, akhirnya tibalah kita di penginapan yang telah di booking sebelumnya pukul 4
sore. Istirahat sesaat karena pukul 02.00 dini hari kita sudah harus jalan menuju gunung. Bisa di
bayangkan dinginnya suasana gunung di malam hari dengan mengendarai Jeep.
Awalnya saya berpikir mengapa harus pukul 02 malam untuk berangkat ke gunung,
ternyata selain untuk melihat sunset karena rombongan lain sudah banyak yang menuju
ke gunung agar kita tidak parkir terlalu jauh dari lokasi.
Benar saja sesampai di sana jeep
yang kami tumpangi hanya bisa mengantar kami di pertengahan jalan karena sudah
banyak sekali jeep-jeep lain yang sudah terlebih dahulu berangkat. Kami pun
harus berjalan, akan tetapi karena suasana masih gelap kami hanya diam di
tempat memandangi alam sekitar gunung.
Puku 04.30 saya melaksanakan sholat di
alam terbuka suasana gunung dengan berbekal wudhu dengan air botol mineral.
Selesai sholat matahari mulai terlihat sedikit demi sedikit. Orang-orang sudah
banyak yang berjalan menuju bukit Cinta dan menuju ke puncak Bromo.
Ojek-ojek sudah banyak yang
menawarkan dengan tarif yang pantastis 150 ribu rupiah. Sudah pukul 5.30
matahari mulai perlahan-lahan naik dari ufuk timur. Aku pun berpikir tujuan
kami adalah wisata Bromo untuk menikmati pemandangan dari atas yang terlihat
kawahnya. Akhirnya kami pun menyewa ojek agar kami sampai di tempat tujuan
lebih cepat dan tidak kelelahan. Karena jarak parkir jeep kami ke puncak
sekitar 7 Km
Akhirnya sampailah kami di puncak dan
terkesima dengan indahnya ciptaan Allah Bromo, Semeru dan Tengger. inilah
pemandangan yang aku impikan dari sejak SD ketika melihat kalender yang bertema
alam. Aku sempat berhayal kapan aku bisa melihat keindahan Bromo. Alhamdulillah April tahun 2018 impian itu bisa terwujud.
12 Komentar
How lucky you are. Saya masih sebatas niat gagal lagi gagal lg saat sudah diprogram untuk ke Bromo
BalasHapusIya bu, yg tanpa rencana biasa jalan ☺️
HapusAsikk banget ke Bromo... Kapan ya bisa ke sana? Hehehe
BalasHapusInsya Allah bu Aam sebentar lagi
HapusSekolah tahun 2019 mengadakan tour ke Bromo namun sy tidak bisa bergabung karena sedng ijut PPG, ada sedih saat tidak bisa ikut namun sy jg tidak bisa berbuat apa2, semoga nanti bisa ke Bromo sprti ibu ya 😆
BalasHapusAamiin bu
Hapusjadi pengen main kesana lho
BalasHapusAyo main ke sana sis
HapusSholat subuh di ketinggian...
BalasHapusPengalaman yg luar biasa.
Benar Pak pengalaman tak terlupakan
HapusBromo memang cantik skalii yaaa
BalasHapusIya Bu Dea Luarbiasa
Hapus