KOPI YANG TERTUNDA
Sebagai emak-emak yang banyak menggunakan perasaan daripada logika, aku memperkirakan
si tamu tidak terlalu lama. Awalnya aku memutuskan untuk tidak mebuatkan minuman, akan tetapi 10 menit kemudian hatiku tergerak juga untuk
menyuguhkan kopi. Ada perasaan gak enak masak orang bertamu tidak dibuatkan minuman. Air dipanaskan kopi mulai diseduh, dari dapur aku mendengar jika tamu sudah ingin pamit pulang. Akupun kebingungan antara segera menyajikan atau membiarkan saja, karena
waktu juga sudah menjelang Maghrib.
Akhirnya aku pun memutuskan untuk
membiarkan saja. Kopi telah tersedia,
memiliki keluarga yang bukan pecinta kopi membuat aku kebingungan dengan kopi
yang telahku seduh sendiri. Sambil menatap lama kopi ABC susu itu, aku pun
memutuskan untuk meneguknya.
“Wah
nikmat juga, gumamku.”
Tiga menit kemudian, perut terasa mual.
THE END
13 Komentar
Saya juga beberapa kali mengalaminya... keren bu
BalasHapuswah pengalaman ibu' ni
Hapuswah lambungnya tidak terbiasa kopi bu. harus sesudah makan kalau pengen minum kopi.
BalasHapuswaw karena kafeinnya ya
HapusKeren bunda,
BalasHapusKeluarga saya pecinta kopi ...
mantap bunda
HapusSuami pecinta kopi nmun aq tidaj buk..tiap minum kopi perut melilit-lilit. Hehe.. Jd tamunya ga jd di kasih minum ya.. Hehe
BalasHapushehe ya bu
HapusKasihan lambungnya ya bu.
BalasHapuspengen kopi lembut buatan bu Hj
HapusKalo Bahasa saya, "perutmya blebek", kaya dikocok kolom eneg
BalasHapuskosakata baru ni
HapusKok mual kenapa Kak
BalasHapus