Lompatan Tiara

 

Terkadang orang jauh lebih mengerti atas kekurangan orang lain dari pada diri sendiri

-Rita Wati-

 

B

uram...semua yang tampak seperti bayang-bayang. Perlahan-lahan Tiara membuka mata. Ia melihat cahaya lampu yang tepat berada di retina matanya.

          “Duh...” Tiara mengernyit kesakitan.

     Terasa ada yang mengganjal. Tiara meraba  dahinya. Ada gumpalan kapas yang dibalut kain kasa melingkari kepala hingga keningnya.

      Tiara gamang. Apa yang terjadi pada dirinya. Dia seorang diri sedang terbaring di kursi panjang yang berada di ruang tamu. Tidak terlihat saudara-saudaranya yang lain.

          Perlahan-lahan ia bangun dan duduk di bibir kursi. Terlihat aneka obat-obatan tergeletak di atas meja.

          Ia berusaha mengingat kejadian apa yang telah menimpanya.

          “Sudah sadar Tir,” sapa ibunya dari dapur dengan membawa segelas air ke arahnya.

          “Iya Mak,? Tiara kenapa Mak?” Ucap Tiara gusar kepada ibunya.

          “Masak, nggak ingat?”

          Sekonyong-konyong ia ingat dengan kejadian baru saja yang dialaminya. Tiara ingin menonton TV di tetangga. Batas rumah Tiara dan tetangganya hanya got kecil dengan tinggi 1 meter  dan lebar 60 cm sebagai tempat aliran air ketika hujan.

          Saat itu Tiara diajak kakaknya Sinta untuk menonton TV. Sudah sebulan TV Tiara rusak dan belum diperbaiki. 

    Film pavorit keluarga di sekitar lingkungan rumahnya ketika itu film dari negeri seberang. Film karya Tan Sri P.Ramle. Jadwal tayang hari itu Pendekar Bujang Lapok. Film ini di sutradarai oleh Tan Sri P.Ramlee, seniman serba bisa diera 50  hingga 70 an dan menjadi fenomenal di negaranya Malaysia.

          Tiara tinggal di pulau yang hanya memerlukan waktu 4 jam saja untuk menyeberang ke negeri jiran. Walaupun jarak yang tidak terlalu jauh akan tetapi perbedaan waktu terpaut 1 jam antara Malaysia dan Indonesia Bagian Barat.

        Berdekatan dengan negeri jiran sehingga tayangan TV di kampung Tiara dihiasi oleh siaran TV Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam jika menggunakan antena biasa. Berbeda lagi jika memakai parabola maka TV negara-negara ASEAN dan beberapa TV di dunia bisa disaksikan.

          Tiara sudah teringin menonton film kocak  lawas dari  trio lawak Malaysia  P.Ramlee, Samsudin dan Aziz Sattar yang dikenal dengan 'Seniman Bujang Lapok’. Saat diajak kakaknya Sinta ia sangat senang, karena jika ia datang sendirian temannya Rini sering tidak mengizinkannya masuk.

Tingkah anak-anak sering berubah-ubah. Jika Rini dalam keadaan tidak mood Tiara sering tidak diizinkan masuk ke dalam rumahnya. Beberapa kali Tiara menonton dari jendela rumah Rini hanya sekadar menonton kartun favoritnya  Alice in Wonderland.

      Malam itu Tiara girang karena diajak menonton kakak sulung yang terpaut 15 tahun darinya. Ia mengira Rini tidak akan mungkin menutup pintunya karena anak kecil tidak akan berani sama orang yang lebih besar.

          “Tir, sini kakak pegang tangannya,” ucap Sinta kepada adiknya Tiara.

          “Nggak, biar Tiara sendiri aja!” 

          Keadaan gelap hanya terlihat cahaya remang dari halaman rumah Sinta, sedangkan di sekitar got hanya terlihat samar-samar. Jika tidak hati-hati maka bisa jatuh ke dalamnya.

      Tiara sudah aba-aba untuk melompat sejauhnya untuk menghindari lubang got.

          Huf.......” ternyata lompatannya meleset.

          Tiara jatuh dan masuk ke dalam got. Benturan keras di dagu dan keningnya membuat ia tidak sadarkan diri.


Jembrana 11 Februari 2021

Naskah Lomba Hari ke-11

NPA : 22010300468

 

Posting Komentar

22 Komentar

  1. Ya Allah, kasihan Tiara. Semoga TV nya segera diperbaiki..

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. gimana enaknya bun bersambung atau stop di situ aja ya

      Hapus
  3. Negeri Indonesia bgmn gitu... ya bu..

    BalasHapus
  4. Ngilu baca kalimat terakhir.
    Semoga TV segera diperbaiki,agar bisa menonton skettsa seniman bujang lapuk dari rumah

    BalasHapus
  5. Cerpen yang mantap, Bu. Oya, dagu Tiara enggak kenapa-napa itu setelah membentur got? 😅

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dagunya juga di plester master, haha belum di ceritakan ya

      Hapus
  6. Seperti sedang menonton film Upin dan Ipin.

    BalasHapus
  7. Tiara jatuh . Aduuh . ..tv
    Blm selesai diperbaiki,smg sgra jadi shingga tak lgi nonton d rumah tetangga

    BalasHapus
  8. Inget zamanku dulu era 90-an nonton tv tetangga,,,

    BalasHapus
  9. Saya suka membaca tulisan cerpen bunda enak rasanya. Kaya makan mie rebus pas lagi pingin..duh sedapnya.

    BalasHapus