Tuyul dan Mbah Iwok Part 2

 

        


Saat Anda penasaran, Anda menemukan banyak hal menarik yang harus dilakukan. -Uknown-

    

N

afas Tiara ngos-ngosan. Langkah seribu yang ia lakukan karena ketakutannya yang ingin memastikan apakah benar Mbah Iwok punya peliharaan tuyul. Hatinya terus dihantui rasa penasaran.

          “Waduh Bu Tiara, sudah berapa kali ikan saya pada mati di akuarium. Sampai capai saya beli ikan hias terus.”

    Kak Maya menggerutu pada ibunya Tiara menyampaikan kekesalannya atas ikan peliharaannya yang sering mati akhir-akhir ini.

          “Pasti karena ulah tuyul!” sambungnya dengan keyakinan penuh.

Pemberitaan tentang tuyul di komplek tempat tinggal Tiara semakin santer terdengar. Setiap berangkat sekolah, ke warung dan ke masjid pasti Tiara melintasi jalan rumah Mbah Iwok. Maklum lingkungan rumah Tiara padat penduduk sehingga halaman rumah penduduk terpaksa menjadi jalan umum.

          Sejak beredar berita tentang tuyul Tiara selalu mengamati gerak-gerik maupun rumah Mbah Iwok jika ia sedang melewatinya. 

        Suatu ketika sepulang dari salat magrib ketika Tiara melintasi jalan di rumah Mbah Iwok, ia iseng mengintip dari jendela. Rupanya pegal hatinya dengan ketidakpastian tentang tuyul. Di satu sisi ia penasaran, di sisi lain ia ketakutan. Saat itu ia sedang bersama Wiwik.

“Wik kita lihat yuk ke dalam!”

“Nggak ah, takut!”

Wiwik tidak mau melihat ke dalam rumah Mbah Iwok ia hanya melihat dari jauh ketika Tiara  menempelkan wajahnya di jendela kaca selebar 1 meter tersebut.

Kaca Mbah Iwok sangat gelap jika dilihat dari luar sehingga Tiara benar-benar fokus dengan dua telapak tangan di samping pipi kiri dan kanannya.

Perlahan-lahan Tiara mulai melihat isi ruang tamu Mbah Iwok. Ia perhatikan dengan seksama, tidak ada yang terlihat aneh. Tiara malah melihat Mbah Iwok sedang mengaji dan samar-samar terdengar olehnya. Tiara semakin sulit untuk percaya jika Mbah Iwok punya peliharaan tuyul.

Tiara pulang ke rumah. Mengapa film horor di TV setan-setannya selalu takut ketika mendengar orang mengaji. Ah rasanya sulit dipercaya berbeda jauh dengan kenyataan masak orang rajin salat dan mengaji dituduh punya peliharaan tuyul.

***

Mbah Iwok memliki 5 orang anak yang sudah menikah dan tinggal di rumahnya masing-masing. Hanya si bungsu Adit yang tinggal bersamanya. Bang Adit tidak seperti orang pada umumnya. Bang Adit memiliki kelainan penyakit kulit sehingga seluruh tubuhnya dipenuhi dengan penyakit kulit.

Memiliki kelainan kulit membuat masyarakat berspekulasi jika Bang Adit adalah anak yang dijadikan tumbal oleh Mbah Iwok atas konsekuensinya memelihara makhluk ghaib.

***

Lebaran pun tiba kerabat maupun tetangga saling bersilaturahmi. Tiarapun berkeinginan untuk mengunjungi rumah Mbah Iwok. Ia bersama Wiwik, Susi dan Rini mengunjungi rumah Mbah Iwok.

“Assalamualaikum,” ucap Tiara dan teman-temannya.

“Walaikumsalam,” sahut Mbah putri istri Mbah Iwok.

"Walah ada tamu bocah-bocah, rene masuk!”

“Kamu duluan, kamu duluan,” ucap mereka saling mendorong agar ada salah satu dari mereka yang mau masuk terlebih dahulu.

“Ayo masuk, jangan takut,” ucap istri Mbah Iwok.

Akhirnya Tiara yang mendahului masuk dan disusul oleh teman-temannya.

 Mereka disuguhi jajanan kering.

“Ayo dimakan jajannya !”

Ketika ingin memakan jajanan Bang Adit keluar dari  dapur membawa minuman sirup berwarna merah.

“Diminum airnya Tiara, Wiwik, Rini.” Bang Adit mempersilakan tamu kecilnya untuk mencicipi hidangan dan minuman lebaran.

Tiara merasa mual ia khawatir minuman yang dibuat oleh Bang Adit kecipratan penyakit kulitnya.

Tapi tidak sopan jika tidak diminum, ia pun menahan nafas dalam-dalam dan menghabiskan minuman dengan sekali teguk.

Mata Tiara melirik kesegala arah. Ia memperhatikan seluruh ruangan yang terlihat dari ruang tamu Mbah Iwok. Tidak ada yang terlihat aneh.

“Kamu, kemarin ya yang di sapa sama Mbah langsung kabur?” ucap Mbah Iwok. 

Tiara mengangguk dan tersenyum kecut.

Sepuluh menit kemudian mereka pun pamit pulang. Mbah Iwok memberikan masing-masing selembar uang berwarna coklat muda.

Sesampai di rumah Tiara memisahkan uang pemberian dari Mbah Iwok. Ia ingin memastikan apakah uang yang diberikan oleh Mbah Iwok akan berubah menjadi daun.

 

 Jembrana, 22 Februari 2021

Naskah Lomba hari ke-22

NPA: 22010300468

Posting Komentar

4 Komentar

  1. Aduh ..Bu Rita. Mana sambungannya?

    BalasHapus
  2. Hmmm, sepertinya masih bersambung yaa Bu...
    Heheheee...
    Apakah Mbah Iwok benar benar memelihara Tuyul? Atau Mbah Iwok memelihara Mbak yul... Hehhehe

    BalasHapus